Khutbah Jumat (Edisi 183) Tema : “MERDEKA ITU RAHMAT ALLAH SWT.”
khutbah-jumat
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 183) Tema :
“MERDEKA ITU RAHMAT ALLAH
SWT.”
Oleh : Nur Anwar
Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid AGUNG NURUL HIKMAH Pemda Kabupaten
Bekasi. Jumat, 15 Agustus 2025 M/21 Shofar 1447 H.
اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا
بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا
شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ فصَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ
وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الزحام، أَمَّا بَعْدُ:
فَيَايُّهَا المسلمون، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ
تُفْلحون يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Dua hari lagi bangsa Indonesia akan bersukacita,
bergembira dan menumpahkan rasa syukur kepada Allah swt secara serentak
seantero nusantara dalam rangka merayakan hari kemerdekaan negara tercinta
Republik Indoesia yang ke 80. Sangat penting untuk kita sebagai bangsa yang
besar menunjukkan ke dunia bahwa negara Indonesia berhak untuk merdeka, merdeka
dari penjajahan ataupun merdeka dari segala penindasan dan intervensi.
Bagi kita sebagai umat muslim wajib mensyukuri nikmat
kemerdekaan ini dengan meningkatkan amal-amal berkualitas, pendekatan diri
kepada sang pencipta, sang Maha Penentu negara Indonesia ini menjadi merdeka, sangat
jelas bahwa dari alenia ketiga Pembukaan UUD 1945 disebutkan kemerdekaan ini
“atas berkat rahmat Allah” karena itu, Gapai Selalu Rahmat Allah swt.
Jangan pernah putus dari rahmat Allah, jangan pernah jauh
dari rahmat Allah kita masuk surga bukan karena amal kita banyak dan bangsa Indonesia juga
merdeka bukan karena persenjataan kita hebat tapi kita merdeka dengan sebab
Rahmat Allah swt. Firman Allah swt
لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ
اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Az-Zumar : 53).
Rahmat Allah itu
sangat dekat dengan orang-orang yang melakukan amal sholeh. Firman Allah swt
اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ
قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ ٥٦
“Sesungguhnya rahmat
Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Arof : 56).
Tidak perlu jauh
mencari rahmat Allah karena rahmat Allah itu sangat dekat dengan kita yaitu
saat melangkahkan kaki kanan kita masuk ke (baitullah) rumah Allah ini seraya
sambil membaca doa yang diajarkan banginda Rasulullah saw.
بِسْمِ اللَّهِ وَالسَّلاَمُ
عَلَى رَسُولِ اللَّهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذُنُوبِى وَافْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
“Dengan menyebut nama
Allah dan salam atas Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukakanlah
kepadaku pintu-pintu rahmat-Mu).” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Tiap kali kita masuk ke
masjid yang kita pinta ditempat ini bukan hanya satu pintu rahmat Allah tetapi أَبْوَابَ
banyak pintu-pintu rahmat Allah yang kita mau. Rahmat Allah dalam Alquran itu
banyak maknanya, maka sering-seringlah mohon dibukakan pintu-pintu rahmatNya :
Pertama, Rahmat itu Ampunan
Allah.
۞ قُلْ يٰعِبَادِيَ الَّذِيْنَ
اَسْرَفُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ
يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًاۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ ٥٣
Katakanlah (Nabi
Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas (dengan menzalimi)
dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Az-Zumar : 53).
Bagi orang yang
berlumuran dosa, sebesar dan sebanyak apapun dosanya jika ia masih berharap
ampunan Allah, maka "Jangan pernah putus asa dari Rahmat Allah".
Rahmat disini bermakna ampunan dan di rumah Allah inilah rahmat Allah tersedia
luas, kita mohonkan “ya Allah bukakan untuk kami pintu-pintu rahmatMU dan
ampunilah dosa-dosa kami.”
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua, Rahmat itu Solusi
dari Segala Kesulitan.
Orang hidup itu pasti memiliki
banyak masalah dan kesulitan, masalah dirumah tangga, anak istri, di kantor,
dipekerjaan dan dimana-mana selalu saja ada masalah. Allah swt sudah gambarkan
dalam al-quran suroh al-Baqoroh ayat 155-157.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ
مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ
وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥
“Kami pasti akan
mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada
orang-orang sabar,” (QS. Al-Baqarah : 155).
Apapun masalahnya yang
sedang kita hadapi, sabar dan kata Allah ‘kembalilah kepadaKu’ serahkan segalanya
hanya kepadaNya karena kita ini semua adalah milik Allah dan pasti akan kemabli
kepadaNya.
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ
مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦
“(yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi
rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya
kepada-Nya kami akan kembali).” (QS. Al-Baqarah : 156).
Ketika kita sabar dan Allah
pasti bantu kita, Allah tegaskan dengan rahmatNya.
اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ
صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ ١٥٧
“Mereka itulah yang
memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah : 157).
Rakyat Indonesia dan
para pejuang kemerdekaan, mereka rela dan sabar selama 350 tahun hidup dalam
penjajahan dan penindasan, bukan hanya sabar yang terpatri dalam sanubari
mereka namun mereka juga berjuang tiap malam meletakkan jidat mereka, sujud
dihadap Allah, sholat dan sholat di atas sajadah bermunajat, memohon dan berdoa
agar bisa keluar dari keterpurukannya dan menikmati indahnya merdeka. firmanNya
وَاسْتَعِيْنُوْا
بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
٤٥
“Mohonlah
pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (shalat) itu benar-benar berat,
kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS.
Al-Baqarah : 45). Nabi saw bersabda :
أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ
مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
“Kondisi hamba paling
dekat dengan Robbnya adalah tatkala ia sedang sujud, maka perbanyaklah doa” (HR. Muslim).
Rahmat Allah
disini solusi, sehingga Umar bin al-Khottob bertutur tentang ampunan dan rahmat
dalam ayat ini, bahwa keduanya adalah dua balasan terbaik dan tambahan terbaik.
Dua balasan itu adalah ampunan dan rahmat adapun tambahannya adalah petunjuk.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga, Rahmat Itu Harapan
di Dunia dan Kemuliaan di Akhirat.
Sunnah memulai sesuatu
dengan membaca بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ karena jika tidak dimulai
dengan bismillah akan hilang keberkahannya. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw
bersabda,
كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ
لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ
“Setiap perkara
penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut
terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’).
Sehingga para ulama berpendapat Ar-Rohman itu sifat kasih sayang Allah yang luas dan umum, meliputi seluruh alam semesta dan seluruh makhlukNya. Rahmat Allah yang bersifat Ar-Rohman ini dapat dirasakan oleh semua orang, baik beriman atau tidak.
Sementara Ar-Arrohim
itu sifat kasih sayang Allah yang khusus diperuntukkan kepada orang-orang
beriman. Rahmat Ar-Rohim ini mencakup rahmat di dunia dan rahmat di
akhirat seperti petunjuk, hidayah, keimanan dan ampunan.
Sebagian ulama
berpendapat bahwa sifat Allah Ar-Rohman untuk memberikan harapan di dunia
dan sifat Allah Ar-Rohim untuk memberikan kemuliaan di akhirat. Kebahagiaan
di dunia Allah berikan begitu juga kemuliaan di akhirat Allah berikan berupa
surgaNya. Maka dari itu, sering-seringlah kita berdoa minta dunia dan akhirat yang
baik.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Rabb kami, berilah
kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201).
Rahmat Allah berupa Ar-Rohman
Ar-Rohim sampai saat ini dirasakan oleh bangsa Indonesia menjadi merdeka,
tugas kita sekarang adalah mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya, membebaskan dari penjajahan
dan penindasan karena merdeka itu berarti harus membangun, merdeka bukan untuk
kepentingan peribadi atau golongan, merdeka itu makmur untuk semua, merdeka itu
adil untuk semua, hukum pun berlaku untuk semua, merdeka itu bukannya bebas
tanpa hukum, merdeka itu bukannya menang berkuasa dan merdeka itu bersatu untuk
membangun.
رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ
لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا ١٠
“Ya Tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami
petunjuk untuk segala urusan kami.” (QS. Al-Kahfi : 10).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan