Khutbah Jumat NUZUL QUR'AN : 3 Hak Al-Qur'an Yang Harus Dikerjakan Umat Islam
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 59) Tema :
“3 Hak
Al-Quran Yang Harus Dikerjakan Umat Islam”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok
Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama
Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin
Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung
di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid NURUL ISLAM ISLAMIC CENTER
Kota Bekasi. Jumat, 15 April 2022 M/13 Ramadhan
1443 H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ramadhan disebut sebagai syahrul quran bulan diturunkan
al-quran, karena al-qur-an bukan hanya indah dibaca tetapi al-quran adalah undang-undang
umat islam yang paling sempurna, semua aspek kehidupan manusia telah diatur dan
dituangkan didalamnya, al-quran sebagai pedoman hidup untuk kebahagiaan manusia
dunia dan akhirat, petunjuk kepada jalan yang lurus. Allah swt telah tegaskan
dalam firmanNya.
إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي
لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ
الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
“Sesungguhnya al-Qur-an ini memberikan petunjuk kepada
(jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min
yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS. Al-Israa’).
Al-quran sebagai obat bagi penyakit hati manusia, penyubur
keimanan dan fungsi-fungsi kebaikan lain yang dibutuhkan oleh manusia untuk kebahagiaan
hidup mereka.
وَنُنزلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ
شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِين
“Dan Kami turunkan di dalam al-Qur’an suatu yang menjadi obat
(penyakit manusia) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al-Israa’: 82).
Al-quran juga sebagai penenang bagi hati manusia,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan (membaca) petunjuk Allah (al-Qur-an). Ingatlah, hanya dengan (membaca)
petunjuk Allah (al-Qur-an) hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28).
Maka dengan membaca dan merenungkan al-Qur-an segala kegalauan dan kegundahan dalam hati
mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Jelaslah al-quran lebih dari fungsi makanan dan minuman bagi
manusia karena kebutuhan manusia terhadap petunjuk Allah swt untuk membaca,
memahami dan mengamalkan kandungannya jauh lebih penting dan lebih dari
segalanya.
Oleh karena itu ada Tiga Hak Al-quran yang harus dikerjakan
umat islam aga mendapat keselamatan dunia dan akhirat.
Pertama, Al-Quran
itu Harus dibaca.
Suroh pertama Allah swt turunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui
malaikat Jibril AS pada bulan ramadhan adalah
perintah membaca, padahal Rasulullah itu ummi (tidak bisa membaca dan menulis),
namu Allah tetap saja memerintahkan Rasulullah untuk terus membaca, bacalah !
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي
خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ
(3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha
Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qolam (pena). Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).
Karena dengan membaca dapat diketahui perintah dan larangan
Allah. Jadi manusia bukanlah diciptakan begitu saja di dunia, namun ia juga
diperintah dan dilarang. Itulah urgensi membaca, maka bacalah, bacalah!. Banyak
keutamaan yang didapatkan dengan sebab membaca al-quran, diantaranya :
Pertama, Mendapat
Syafa’at di Hari Kiamat.
Dari Abu
Umamah Al Bahiliy, (beliau berkata), “Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ
“Bacalah Al Qur’an karena Al Qur’an akan datang pada hari
kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya". (HR. Muslim).
Kedua, Membaca
Al Quran adalah Perdagangan yang Tidak Pernah Merugi.
{الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً
يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ
مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ (30)}
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan
mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka
pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).
Ketiga, Keutamaan
Membaca Dihitung Setiap Satu Huruf Al-Quran.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah saw bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ
اللهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُوْلُ :
آلم حَرْفٌ ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَمِيْمٌ حَرْفٌ
“Siapa yang membaca
satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu
dibalas dengan sepuluh yang semisal. Aku tidak katakan alif laam miim itu satu
huruf. Namun alif itu satu huruf, laam itu satu huruf, dan miim itu satu
huruf.” (HR. Tirmidzi).
Keempat, Membaca
Al-quran Bagaimanapun akan Mendatangkan Kebaikan.
عَنْ عَائِشَةَ رضى الله عنها قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ
السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ
فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ »
“Aisyah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua,
Al-Quran itu Harus dihafal.
Al-quran bukan hanya pandai dibaca dengan benar dan tartil
namun juga harus mampu dihafal dengan baik lagi mutqin (kuat) hafalannya,
menghafal al-quran sangat penting untuk bisa diapakai sholat karena hukumnya wajib
dengan ayat-ayat al-quran dan sholat dengan bacaan hafalan yang banyak akan pasti
berpahala besar disampaing itu pula hafalan al-quran akan lebih mudah untuk
mengeluarkan fatwa dan menjawab hukum-hukum dengan dalil al-quran. Diantara keutamaannya
:
Pertama, Keutamaan
orang Memiliki Hafalan Al Qur’an.
Dari
Abdullah bin ‘Amr, Rasulullah saw bersabda,
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ
وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ
عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) Al Qur’an
nanti : ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia
mentartilnya. Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca
(hafal).” (HR. Abu
daud dan Tirmidzi).
Yang dimaksudkan dengan ‘membaca’ dalam hadits ini adalah
menghafalkan Al Qur’an karena kedudukan penghafal al-quran itu
bertingkat-tingkat di surga nanti tergantung dari banyaknya hafalan seseorang
di dunia dan bukan tergantung pada banyak bacaannya saat ini, asalkan jangan
sampai salah niat karena ingin mencari dunia, ketenaran, pujian dan harta,
sabda Rasulullah saw.
أَكْثَرَ مُنَافِقِي أُمَّتِي
قُرَّاؤُهَا
“Kebanyakan orang munafik di tengah-tengah umatku adalah
qurro’uha (yang menghafalkan Al Qur’an dengan niat yang jelek).” (HR. Ahmad).
Kedua, Keutamaan Mengulangi Hafalan Al
Qur’an.
Dari
Abdullah bin ‘Umar, Rasulullah saw bersabda,
إِنَّمَا مَثَلُ صَاحِبِ الْقُرْآنِ
كَمَثَلِ الإِبِلِ الْمُعَقَّلَةِ إِنْ عَاهَدَ عَلَيْهَا أَمْسَكَهَا وَإِنْ
أَطْلَقَهَا ذَهَبَتْ
“Sesungguhnya orang yang menghafalkan Al Qur’an adalah
bagaikan unta yang diikat. Jika diikat, unta itu tidak akan lari. Dan apabila
dibiarkan tanpa diikat, maka dia akan pergi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam
riwayat Muslim yang lain terdapat tambahan,
وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ
فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِذَا لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ
”Apabila orang yang menghafal Al Qur’an membacanya di waktu malam dan siang hari, dia akan mengingatnya. Namun jika dia tidak melakukan demikian, maka dia akan lupa.” (HR. Muslim).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga,
Al-Quran itu Harus diamalkan.
Permisalan
Orang yang Membaca Al Qur’an dan Mengamalkannya.
Setelah mampu membaca al-quran dengan baik dan benar, lalu
mampu menghafalnya, kemudian yang harus kita lakukan adalah mengamalkan perintah
Allah swt dan laranganNya yang sidah termaktub didalam kitabullah ini, karena
mengamalkan ayat al-quran berarti mematuhin Allah swt dan semua yang tertulis
didalam al-quran itu untuk menyelamatkan umat manusia di dunia dan akhirat.
Rasulullah saw
memberikan perumpamaan orang yang mengamalkan al-quran. Dari Abu Musa Al
Asy’ariy, Rasulullah saw bersabda,
الْمُؤْمِنُ الَّذِى يَقْرَأُ
الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ كَالأُتْرُجَّةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَرِيحُهَا
طَيِّبٌ ، وَالْمُؤْمِنُ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَعْمَلُ بِهِ
كَالتَّمْرَةِ ، طَعْمُهَا طَيِّبٌ وَلاَ رِيحَ لَهَا ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ
الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالرَّيْحَانَةِ ، رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا
مُرٌّ ، وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَالْحَنْظَلَةِ ،
طَعْمُهَا مُرٌّ – أَوْ خَبِيثٌ – وَرِيحُهَا مُرٌّ
“Permisalan orang yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya
adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak
membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak
namun tidak beraroma. Orang munafik yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan
royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak
membaca Al Qur’an bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.” (HR. Bukhari).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Tiga tugas pokok kita sebagai umat
islam untuk mampu membaca, menghafal dan mengamalkan al-quran dengan baik,
semoga kita sebagai umat islam dibulan diturunkannya al-quran bisa menajalankan
dengan sebaik-baiknya. Amiiin ya Allah.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم