Khutbah Jumat : " Ramadhan Bikin Kita Bahagia "
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 57) Tema :
“Ramadhan
Bikin Kita Bahagia”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok
Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama
Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin
Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung
di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid Jami’ AL-UKHUWAH
Villa Gading Baru Bekasi. Jumat, 08 April 2022
M/07 Ramadhan 1443 H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Setiap muslim harus berusaha bisa hidup bahagia, kebahagian
yang kita cari tidak hanya bahagia di dunia saja namun kebahagiaan akhirat jauh
lebih penting kita utamakan. Bulan suci Ramadhan ini saatnya kita raih
kebahagiaan itu karena Allah swt sudah siapkan banyak kebahagiaan, diantaranya
:
Pertama, Bahagia Saat Berbuka Puasa dan Berjumpa Allah swt.
Dalam riwayat Imam Muslim Rasulullah saw bersabda :
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ
عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
“Orang yang berpuasa
memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika
bertemu dengan Rabb-Nya kelak” (HR. Muslim).
Saat berbuka puasa adalah waktu yang dinanti dan
ditunggu-tunggu oleh setiap orang yang berpuasa, saat inilah waktu yang membuat
orang berpuasa senang dan bahagia karena rasa lapar dan dahaganya lenyap dalam
sesaat. Kebahagiaan yang tidak akan didapati oleh siapapun kecuali hanya untuk
orang yang berpuasa.
Kebahagiaan juga diraih saat memberi makan berbuka puasa yang
mendapatkan pahala setara dengan orang yang berpuasa.
Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani ra, ia berkata bahwa Rasulullah
saw bersabda,
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ
مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala
seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).
Begitu juga membantu meringankan kesulitan orang lain
merupakan sebuah kebahagian bahkan bernilaikan lebih baik dan lebih dicintai
Nabi saw daripada i’tikaf di masjid Nabawi satu bulan penuh. Dalam riwayat
lain, dari Ibnu ‘Umar, Nabi saw bersabda,
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ
تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ
تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ
أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ
يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا
“Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling
memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah
adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain,
membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan
bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada
beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ
الله
Kebahagiaan yang paling bahagia adalah bisa berjumpa dengan
Allah swt. Syarat dapat berjumpa Allah swt sangatlah mudah yaitu selalu beramal
sholeh dan tidak berbuat syirik, kita semua bisa meraihnya dengan melakukan
amaliyah ramadhan, seperti puasa, qiyam Ramadhan, tadarus Alquran, infaq dan
shodaqoh sebagai bentuk peduli pada faqir miskin. Jangan sia siakan Ramadhan
ini, jadikan Ramadhan wasilah, sebagai selimut dan moment untuk berjumpa dengan
Allah swt. Allah berfirman,
فَمَنْ كَا نَ يَرْجُوْا لِقَآءَ
رَبِّهٖ فَلْيَـعْمَلْ عَمَلًا صَا لِحًـاوَّلَايُشْرِكْ بِعِبَا دَةِ رَبِّهٖۤ
اَحَدًا
" Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya,
maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan
sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahf 18: Ayat 110).
Wajah orang-orang mu’min berseri-seri dan bersukacita saat
berjumpa dengan Allah swt. Firman Allah swt
وُجُوْهٌ يَّوْمَئِذٍ نَّا ضِرَةٌ
اِلٰى رَبِّهَا نَا ظِرَةٌ
"Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri seri.
Memandang Tuhannya." (QS. Al-Qiyamah : 22-23).
Ibnu Rajab Memaknai kebahagiaan ketika berjumpa dengan Allah
adalah orang-orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala yang tersimpan di sisi
Allah dari amalan puasanya. Ia akan mendapatkan pahala yang lebih baik di sisi
Allah. Sebagaimana Allah swt berfirman,
وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ
خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا
“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya
kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan
yang paling besar pahalanya. ” (QS. Al Muzammil: 20).
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ
خَيْرًا يَرَهُ
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (QS. Al Zalzalah : 7).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ
الله
Kedua, Bahagia
Disediakan Pintu Surga Khusus Bagi Orang-Orang yang Berpuasa.
عن سهل بن سعد عن النبي صلى اللَّه
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ
يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ
غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ
غَيْرُهُمْ فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ (رواه
البخاري، ومسلم)
Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi saw, beliau bersabda, "Sesungguhnya
di surga ada pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa di hari
kiamat masuk dari pintu itu. Tidak dibolehkan seorang pun memasukinya selain
meraka. Lalu dikatakan, ‘Dimana orang-orang yang berpuasa?' Mereka pun bangkit,
tidak ada seorang pun yang masuk kecuali dari mereka yang berpuasa. Ketika
mereka telah masuk, (pintunya) ditutup dan tidak seorang pun masuk lagi."
(HR. Bukhari dan Muslim).
Bahkan disediakan pula kamar-kamar di surga untuk orang-orang
yang gemar memberi makan, berpuasa dan shalat malam. Dari ‘Ali ra, ia berkata,
Nabi saw bersabda,
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى
ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا. فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ
فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ
وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ
وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian
luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian
luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah
kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi saw menjawab, “Untuk
orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan
shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ
الله
Ketiga, Bahagia Allah swt Kasih Hadiah Idul Fitri.
Saat hari lebaran idul fitri adalah Kebahagiaan yang pasti
dirasakan oleh semua orang muslim, baik lak-laki, perempuam, anak-anak, dewasa
ataupun orang tua semua pasti mersakan bahagia di hari ini. Karena ini adalah
hadiar terindah yang Allah swt berikan kepada orang-orang yang lelah berpuasa,
qiyam Ramadhan, tilawah al-quran dan lain sebagainya, rasa lelah ini Allah swt
anugerahkan hari raya agar semuanya bahagia baik orang kaya, fuqoro dan masakin
dengan datangnya hari raya idul fitri mereka semua mersakan kebahagian itu.
Idul fitri adalah hari raya dimana kaum muslimin tidak lagi
berpuasa, ied berarti sesuatu yang terus berulang, sedangkan fitri berarti
keadaan kembali lagi berbuka alias tidak berpuasa, selama satu bulan penuh kita
diwajibnya berpuasa dilarang berbuka disiang hari, maka berbahagialah pada hari
raya idul fithri dibolehkan berbuka kembali.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Teruslah raih kebahagian yang
sangat mahal ini selama bulan suci ramadhan, belum tentu ramadhan tahun akan
datang kita masih bertemu lagi atau tidak, semoaga Allah swt selalu berikan
kita kekuatan dalam menjalankan seluruh amaliyah ramadhan dengan sempurna.
Amiiin ya Rabb.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم