Rindu Ingin Bertemu Pujaan Hati Yang Sudah Wafat.. Ini Caranya...!
نت تسأل والاسلام يجيب
Tata Cara Shalat Hajat
Oleh : KH.Asep Saefullah,MA
Assalamualaikum wr.wb. Saya Hj.Alawiyah Ujungharapan Bahagia Bekasi, Mau bertanya, Ustadz Nung Tolong Tanyakan kepada Ustadz Asep, Apa Doanya Supaya Bisa Beretemu Suami yang Sudah Wafat.?
Jawaban :
Baik Umi, saya biasa menyapa Umi Hj.Alawiyah dengan sapaan Umi karena beliau sudah saya anggap seperti orang tua kandung saya sendiri, beliau sangat baik sekali, rajin mengaji dan rajin ikut majlis taklim Wafizs Al-Amin Center setiap malam sabtu pukul 18.00-19.30. terimaksi Umi sudah bisa mengirimkan pertanyaanya di blog saya ini moga selalu membawa manfaat tuk banyak orang. ini Umi jawaban dari Ustadz Asep.
Lakukan Selalu Sholat Hajat, agar bisa terpenuhi segala kebutuhan dan hajatnya terutama bisa berjumpa kepada suami Umi yang telah berpulang kerahmatullah (wafat), walau saya sangat tau Umi cinta mati banget dengan suami Umi sehingga rasanya sulit sekali melupakan kenangan-kenangan manis bersama suami semasa hidupnya (klo anak sekarang nyebutnya sulit move on), meskipun Umi sudah sangat berusaha melakukan banyak aktifitas, mengajar, mengisi berbagai majlis taklim, mengisi berbagai kegiatan dakwah dan sering juga mengajak orang-orang yang Umi sayangi diundang makan kerumah Umi agar Umi bisa move on dari peristiwa masa lalu.
TATA CARA SHALAT HAJAT.
Pertama: Niat melaksanakan shalat hajat dua belas rakaat dengan melakukan salam setiap dua rakaat. Lafadz niatnya adalah sebagai berikut:
اُصَليْ سُنةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal haajati rok’ataini lillaahi ta’aala.
"Saya shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala"
Kedua: Pada masing-masing rakaat setelah surah Al-Fatihah membaca ayat Kursi satu kali dan surah Al-Ikhlas satu kali.
Ketiga: Setelah selesai shalat hajat dua belas rakaat, kemudian melakukan sujud sambil membaca doa berikut:
سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزِّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزِّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرٌّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Subhaanal ladzii labisal ‘izza wa qoola bihii, subhaanal ladzii ta’aththofa bil majdi wa takarroma bihii, subhaana dzil ‘izzi wal karomi, subhaana dzitt thouli as-aluka bi ma’aaqidil ‘izzi min ‘arsyika wa muntahar rohmati min kitaabika wa bismikal a’dzomi wa jaddikal a’laa wa kalimaatikat tammatil a’mmatil latii laa yujaawizuhunna birrun wa laa faajirun an tusholliya ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammadin.
"Mahasuci Dzat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Dzat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Dzat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Dzat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana, berikanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw serta keluarganya."
Keempat, Setelah membaca doa di atas, kemudian memohon kepada Allah hajat apa saja selama tidak mengandung maksiat. dan jika doanya belum hafal, maka boleh dibaca setelah salam.
Kelima, Lebih afdhol sholat hajat ini dilakukan waktunya seperti waktu sholat Tahajjud (dipertiga malam). Dan lakukan terus sholat hajat ini sampai hajatnya benar-benar terkabul.
Keenam, Doa ini bisa juga dibaca kapan saja seperti setelah abis sholat lima waktu.
NB: Diambil dari kitab Ihya Ulumiddin karya Imam Ghazali
Doa terbaik untuk Umi agar terus bersabar, istiqomah tetap menjadi Umi terbaik, Umi suritauladan untuk banyak anak-anak dan murid-murid Umi, SEMANGAAAAT Ya Umi..
