Khutbah Jumat : 3 Amalan TERDAHSYAT Di Bulan Dzulqo'dah dan Dzulhijjah
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 68) Tema :
“3 Amalan TERDAHSYAT Di Bulan Dzulqo’dah dan Dzulhijjah”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok
Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin
Center Bekasi. Mohon
Kirim Donasi Anda :
Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa
ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda
sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie
nung di Link YouTube, Instagram
& Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMI’ DAAR AT-TAUBAH
Taman Harapan Baru (THB) Kota Bekasi. Jumat,
10 Juni 2022 M/10 Dzulqo’dah 1443 H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Sekarang ini kita sudah memasuki sepuluh
hari pertama bulan dzulqo’dah, termasuk bulan yang Allah sebutkan dalam alquran
sebagai ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٞ مَّعۡلُومَٰتٞۚ,
firman Allah swt,
ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٞ مَّعۡلُومَٰتٞۚ فَمَن فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلۡحَجَّ
فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي ٱلۡحَجِّۗ. ١٩٧
“(Musim) haji adalah beberapa
bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan
mengerjakan Haji, make tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan
di dalam masa mengerjakan haji.” (QS. Al-Baqoroh : 197).
Disebutkan dalamTafsir Ibnu
Katsir, mayoritas ulama mengatakan makna ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٞ مَّعۡلُومَٰتٞۚ “(Musim) haji adalah beberapa
bulan yang dimaklumi.” Adalah bulan Syawal, bulan Dzulqo’dah dan sepuluh
hari pertama bulan Dzulhijjah, sehingga dibulan-bulan ini seluruh umat muslim
dari berbagai pelosok dunia yang mendapatkan undangan Allah untuk bisa melaksanakan
ibadah haji ke Baitullah.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ada 3 Amalan TERDAHSYAT di
Bulan Dzulqo’dan dan Dzulhijjah yang tertulis dalam sejarah.
Pertama, Diwajibkan Berhaji.
Diwajibkan seluruh umat manusia
yang mampu untuk menyempurnakan rukun islamnya dengan melaskanakan ibadah haji.
ؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الۡبَيۡتِ مَنِ اسۡتَطَاعَ
اِلَيۡهِ سَبِيۡلًا ؕ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ
“Dan (di antara) kewajiban
manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi
orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari seluruh alam”. (QS. Ali Imran : 97).
Dalam kitab الفقه الاسلامي وادلته karangan Prof.DR. Wahbah Az-Zuhaily
menjelaskan ayat ini turun pada ‘amul ufud (tahun datangnya berbagai
delegasi) yang menyatakan masuk islam diakhir tahun 9 hijriyah dan Nabi kita
muhammad saw melakasanakan kewajiban ibadah haji pada th 10 hijriyah sebagai
haji pertama Nabi saw dan juga haji terakhir Nabi saw.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Setiap tahunnya umat muslim
berbondong-bondong dari berbagai pelosok dunia mulai dari perkotaan sampai pelosok-pelosok
kampung terpencil من فج عميق untuk
bisa memenuhi undngan Allah swt supaya bisa dilantik dan diwisuda oleh Allah
sebagai umat muslim yang sempurna agamanya disatu titik yaitu di padang Arofah,
Allah swt berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ
نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu
untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam
sebagai agamamu.” (QS. Al-Maidah : 3).
Di Padang Arofahlah Rasulullah
saw menerima wahyu terakhir yang Allah turunkan, ayat ini mempertegas sebagai
nikmat terbesar dan penyempurna rukun islam, sempurna semua undang-undang umat
islam yaitu al-quran selama 23 tahun Allah swt turunkan secara
berangsur-angsur, 13 tahun selama Nabi saw berdakwah di Makkah dan 10 tahun di
Madinah dan sempurna semua sunah-sunah Nabi saw sebagai landasan ibadah umat
muslim. Beruntunglah orang-orang yang sudah melaksanakan ibadah haji karena ia
telah menyempurnakan semua rangkaian ajaran agama islam, sebagai agama
satu-satunya yang diridhoi Allah swt.
Tahun 2022/1443 ini saja Kerajaan
Saudi Arabia secara resmi menetapkan
kuota haji 1 juta jamaah, mereka
berkumpul dirumah Allah dengan satu komado dan satu imam hanya dengan
mngucapkan Allahu Akbar Allah Maha Besar, mereka semua bersatu, ruku bersama,
sujud bersama, bersimpuh bersama, semuanya kecil hanya Allah yang maha besar
termasuk lebih 100 ribu jamaah haji indonesia yang tahun ini tidak bisa
diberngkatkan.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kewajiban haji hanya satu kali
seumur hidup, jika seorang muslim telah memiliki bekal yang cukup, fisik yang
sehat dan kondisi di perjalanan aman, maka ia wajib bersegera melaksanakan
ibadah haji, karena ia tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, dari Abu
Huraira ra, Rasulullah saw berpesan,
حُجُّوا قَبْلَ أَنْ لَا تَحُجُّوا
“Berhajilah sebelum kalian tidak bisa menunaikan haji.”
(HR. Baihaqi).
Dari riwayat Said bin Mansur Rasulullah swa bersbada,
مَنْ لَمْ يَحْبِسْهُ مَرَضٌ أَوْ حَاجَةٌ ظَاهِرَةٌ أَوْ سُلْطاَنٌ
جَائِرٌ وَلَمْ يَحُجَّ فَلْيَمُتْ إِنْ شَاءَ يَهُوْدِيًّا أَوْ نَصْرَانِيًّا
“Barang siapa yang tidak
terhalangi oleh sakit, keperluan mendesak atau penguasa yang zalim, lalu ia
tidak melaksanakan ibadah haji, maka hendaknya ia memilih mati dalam keadaan
beragama Yahudi atau Nashrani.” (HR. Baihaqi).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua, Disunahkan Puasa Awal Bulan Dzulhijjah.
Dari sekalian banyak jumah hari dalam
satu tahun, Allah swt memilih 10 hari awal bulan dzulhijjah sebagai hari yang
palig utama, Dari Ibnu Abbas ra, Nabi saw sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى
اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ ». يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ « وَلاَ الْجِهَادُ
فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ
مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada hari dimana suatu
amal shaleh lebih dicintai Allah melebihi amal shaleh yang dilakukan di sepuluh
hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” Para sahabat bertanya: Wahai
Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad fi sabilillah? Nabi saw bersabda:
“Termasuk lebih utama dibanding jihad fi sabilillah. Kecuali orang yang keluar
dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad), dan tidak ada satupun yang kembali
(mati dan hartanya diambil musuh).” (HR. Al Bukhari, Ahmad, Abu Daud, dan
At Turmudzi).
Karena melakukan ibadah puasa sepuluh
hari pertama awal bulan dzulhijjah dilakukan pula oleh Rasulullah saw.
Sebagaimana diceritakan dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri
Nabi saw mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ
وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ
مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah saw biasa berpuasa
pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa
tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari senin dan kamis” (HR. Abu Daud
dan An-Nasa’i).
Berdasarkan hadist ini, boleh
melakukan puasa dari tanggal 1-9 dzulhijjah, boleh berpuasa sesuai hari yang
diinginkan termasuk puasa hari Tarwiyah namun jangan sampai ditinggalkan puasa
Arafah. Karena puasa Arafah akan menghapuskan dosa selama dua tahun. Dari Abu
Qotadah, Nabi saw bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ
السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ
عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arofah dapat
menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10
Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ketiga, Diperintahkan Berqurban.
Secara hukum perintah qurban
adalah sunnah muakkadah yang perintahnya Allah swt langsung turunkan dalam al-quran,
perintah qurban bukanlah perintah seumur hidup sekali namun berqurbanlah setiap
tahun, ada keistimewaan yang luar biasa untuk orang-orang yang selalu
berqurban, fiman Allah swt
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ اِنَّ
شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad)
nikmat yang banyak (1). Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan
berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah) (2). Sungguh,
orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah) (2).” (QS. Al-Kautsar : 1-3).
Disebutkan dalam tafsir lbnu Katsir,
Anas bin Malik ra berkata, ketika Rasulullah saw ada diantara kami dalam masjd,
tiba-tiba beliau tertidur sejenak. Kemudian beliau mengangkat kepala sambil
tersenyum. Kami bertanya apa yang membuatmu terwata wahai Rasulullah?,
kemuadian Rasulullah menjawab telah turun kepada sebuah suroh lalu Rasulullah
membacakan اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَ
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ,
lalu beliau bersabda, Taukah kalian apa ituالْكَوْثَرَ? Kami mejawab Allah dan RasulNya yang
lebih mngetahui, lalu Rasul bersabda, الْكَوْثَرَ adalah sungai yg dijanjikan oleh Tuhannku
untuk ku. Pada sungai itu ada kebaikan yang banyak. ltu adalah telaga yang
didatangi umatku pada hari kiamat. Wadah-wadahnyanya sejumlah bintang-bintang yangg
dilangit. Lalu ada seorang hamba ditarik diantara mereka. Maka aku berkata, Tuhanku,
dia termasuk umatku, lalu Allah menjawab, kamu tidak tahu apa yang dia
ada-adakan setelahmu.” (HR.Ahmad).
الْكَوْثَرَ adalah sungai di surga. Anas bin Malik berkata, “Ketika
Rasulullah di-mi’raj-kan ke langit, beliau bersabda, “Aku mendatangi sebuah
sungai yang kedua pinggirannya adalah kubah-kubah mutiara yang berlubang. Lalu aku
bertanya, Apa ini wahai Jibril? Dia menjawab, ini adalah al-Kautsar.
Dari
Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَإِذَا أَنَا بِنَهْرٍ
حَافَّتَاهُ خِيَامُ اللُّؤْلُؤِ فَضَرَبْتُ بِيَدِي إِلَى مَا يَجْرِي فِيهِ
الْمَاءُ فَإِذَا مِسْكٌ أَذْفَرُ قُلْتُ: مَا هَذَا يَا جِبْرِيلُ؟ قَالَ: هَذَا
الْكَوْثَرُ الَّذِي أَعْطَاكَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلّ
“Aku
masuk ke dalam surga, dan tiba-tiba aku melihat sebuah sungai yang kedua
tepinya dipenuhi oleh kemah-kemah dari mutiara, lalu aku sentuhkan tanganku ke
tanah yang dialiri airnya, tiba-tiba ia adalah minyak kesturi yang sangat harum
baunya. Aku bertanya, "Hai Jibril, apakah ini?” Jibril menjawab, "Ini
adalah Al-Kautsar yang diberikan oleh Allah Swt. kepadamu.” (HR. Bukhori
Muslim).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ
الله
Karena itu, orng yang selalu
ikhlas mengerjakan sholat, baik yg wajib ataupun yang sunah karena Allah,
ikhlas berqurban juga karena Allah, tidak menyekutukan Allah dengan apapun,
maka orng ini berhak akan mendapatkan.
Mudhn2 kita termasuk orng-orng yang
menjalakan semua perintah Allah, bisa menyisihkan sebagian rezeki kita untuk
berqurban karena belum tentu tahun depan kita masih diberi kesempatan hidup
oleh Allah dan perintah qurban ini hanya datang satu tahun sekali.