Khutbah Arofah : “Keistimewaan Bertemu Dua Hari Raya : Hari Jumat dan Hari Wukuf Di Arofah”
haji-umrohWafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah AROFAH 1443/2022 Tema :
“Keistimewaan Bertemu Dua Hari Raya : Hari Jumat dan Hari Wukuf Di Arofah”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan WUKUF di Padang AROFAH Kerajaan Saudi Arabia. Jumat, 09 Juli 2022 M/09 Dzulhijjah 1443 H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Hari
ini satu juta umat muslim dunia berkumpul disatu titik yaitu di padang Arofah
untuk memenuhi panggilanMU ya Allah, kami datang ya Allah dengan membawa
limpahan dosa, dosa-dosa kami sangat banyak, dosa kami hanya bisa dihapus
denganMU ya Allah, kami yakin dari sekian banyak umat muslim yang berkeinginan datang
ketempat ini hanya kami yang Engkau pilih ya Allah, terimaksih ya Allah atas
segala karuniaMU dan atas segala sifat Rahman dan Rahim Mu ya Allah sehingga
membuat kami bisa bersimpuh ditempat ini.
Hari
ini adalah hari yang ditunggu-tunggu jutaan umat muslim dari seluruh penjuru
dunia sebagia hari mu’tamar dunia umat islam, Engkau telah menyatukan kami dari
berbagai suku, bangsa dan negara, dengan perbedaan jabatan, kaya, miskin, warna
kulit, budaya dan adat istiadat hanya di tempat ini semua perbedaan itu Engkau
satukan ya Allah dengan putihnya dua helai kain ihrom pertanda kami dihadapanMU
kecil hanya Engkau yang Maha Besar, kami makhluk yang lemah, Engkaulah maha
segalanya dan kelak kamipun akan kembali mengahapMU untuk selamanya hanya
lembaran kain kafan.
Hari
ini diatas pasir dan batu krikil serta panasnya terik matahari yang sangat
menyengat, kami ikhlas, kami ridho dengan semua karuniaMU ini, kami sadar
panasnya padang Arofah hari ini tidak sebanding jika kami bayangkan kelak
panasnya padang mahsyar tanpa ada pertolong, anak, istri dan saudara akan lari
menjauh karena mereka takut dipinta pertanggungjawaban, semoga dengan duduknya
kami di Arofah ini akan memberikan rasa aman, rasa tenang dan rasa sukacita
kami saat nanti Engkau kumpulkan kami di padang Mahsyar.
Hari
ini Allah dan RasulNya telah berjanji untuk mengabulkan semua doa-doa yang
dipanjatkan, yang diminta kepadaNya, tidak ada doa yang ditolak Allah, tidak
ada permintaan yang tidak diberikan Allah. Arofah adalah tempat yang mustajab
untuk memanjatkan semua doa bahkan Arofah adalah tempat sebaik-baik berdoa. Berdoalah
sebanyak-banyak, mintalah kepadaNya apa yang belum pernah Allah berikan, hanya
orang-orang yang datang ke Arofah inilah yang merah kesempatan ini.
Hari
ini juga menjadi hari yang paling istimewa sepanjang tahun ini karena pada hari
ini dua hari raya berkumpul menjadi satu sehingga tidak heran jika sebgaian
orang beranggapan bila hari Arofah bertepatan dengan hari jumat maka itu adalah
haji akbar karena Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia telah menetapkan bahwa wukuf di Arofah jatuh
pada hari jumat ini.
Terlepas
dari itu semua, kedua hari itu memang sangat istimewa dan memiliki banyak
keutamaannya, sehingga ada riwayat dari Anas bin Malik, ia berkata, “Hari
‘Arafah lebih utama dari 10.000 hari.” ’Atho’ berkata, “Barangsiapa
berpuasa pada hari ‘Arofah, maka ia mendapatkan pahala seperti berpuasa 2000
hari.”
Kami
sangat bersyukur karena tahun ini telah mendapatkan kesempatan untuk datang ke
Arofah tepat pada hari jumat dan jangan sampai disia-siakan kesempatan emas ini
untuk terus beribadah secara khusyu’, mendekatkan diri kepada Allah, bertaubat
dengan taubantan nasuha dan memanjatkan doa-doa terbaik. Diantara Keutamaan dua
hari besar bertemu dalam satu waktu dan tempat :
Pertama,
Jumat Hari Terbaik.
Kemuliaan
hari jum’at disebutkan dalam hadis Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw bersabda,
خَيْرُ
يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ
وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا
“Sebaik-baik
hari adalah hari Jum’at, karena pada hari itulah Adam diciptakan, pada hari itu
pula dia dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari itu pula dia dikeluarkan
darinya.” (HR. Muslim).
Hari
jumat dan hari Arofah adalah dua hari yang mustajab untuk berdoa. Dari Abu Hurairah
ra bahwa Nabi saw bersabda,
إِنَّ
فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ
اللهَ خَيْرًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.
”Sesungguhnya
pada hari Jum’at itu ada suatu waktu, yang tidaklah seorang muslim berdo’a;
memohon kebaikan kepada Allah, bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah
akan mengabulkan apa yang ia pinta.” Kemudian beliau memberi isyarat dengan
tangan beliau, menunjukkan singkatnya waktu tersebut.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Bahkan
sebuah riwayat dengan sanad yang shahih, menerangkan waktu singkat tersebut.
Dari Jabir bin ‘Abdillah ra, dari Rasulullah saw, beliau bersabda,
يَوْمُ
الْجُمُعَةِ ثِنْتَا عَشْرَةَ. يُرِيدُ سَاعَةً « لاَ يُوجَدُ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ
فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
“Siang
hari Jum’at itu ada 12 jam. Tidaklah seorang muslim memohon pada Allah ‘azza wa
jalla (di hari Jum’at) melainkan pasti Allah ‘azza wa jalla akan mengabulkan
doanya. Maka crilah waktu tersebut di waktu-waktu akhir setelah ‘Ashar.(yaitu
akhir waktu ashar, sesaat menjelang tiba waktu maghrib)” (HR. Abu Daud).
Kedua,
Arofah Tempat Disempurnakan Nikmat dan Agama Islam Seorang Muslim.
Umar
bin Al Khottob radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa ada seorang Yahudi berkata
kepada ‘Umar,
آيَةٌ فِى كِتَابِكُمْ تَقْرَءُونَهَا لَوْ
عَلَيْنَا مَعْشَرَ الْيَهُودِ نَزَلَتْ لاَتَّخَذْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ عِيدًا .
قَالَ أَىُّ آيَةٍ قَالَ ( الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا ) . قَالَ عُمَرُ قَدْ
عَرَفْنَا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَالْمَكَانَ الَّذِى نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِىِّ
صلى الله عليه وسلم وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ
“Ada
ayat dalam kitab kalian yang kalian membacanya dan seandainya ayat tersebut
turun di tengah-tengah orang Yahudi, tentu kami akan menjadikannya sebagai hari
perayaan (hari ‘ied).” “Ayat apakah itu?” tanya ‘Umar. Ia berkata, “الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam
itu jadi agama bagimu.” ‘Umar berkata, “Kami telah mengetahui hal itu yaitu
hari dan tempat di mana ayat tersebut diturunkan pada Nabi saw. Beliau berdiri
di ‘Arofah pada hari Jum’at.”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Tafsir
Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini bahwa “Ini adalah nikmat Allah yang paling
besar bagi umat muslimin. Allah telah menyempurnakan agama mereka, sehingga
mereka tidak memerlukan agama lain. Mereka juga tidak memerlukan Nabi lain
selain Nabi mereka, semoga rahmat dan kesejahteraan senantiasa terlimpah untuk
beliau, karena itu, Allah menjadikan beliau sebagai penutup para Nabi dan
mengutusnya kepada umat manusia dan jin. Tidak ada yang halal kecuali yang sudah
dihalakanNya dan tidak ada yang haram selain yang sudah diharamkanNya. Tidak ada
agama, kecuali yang sudah disyaria’tkanNya. Semua yang diberikan Nabi saw
adalah benar dan jujur serta tidak ada kedustaan didalamnya. Firman Allah swt
وَتَمَّتْ
كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَّعَدْلًاۗ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمٰتِهٖ ۚوَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Dan
telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur'an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang
dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am : 115). Kalimat Allah itu
sempurna dalam kebenaran berita dan adil dalam larangan dan perintahNya.
As-Suddi
berkata : “Ayat ini turun pada hari Arofah. Sesudah itu tidak lagi turun ayat
yang berkenaan dengan yang halal dan yang haram. Rasulullah saw kembali ke
Madinah, kemudian setelah itu beliau wafat”.
Asma’
Binti Umais berkata : “Aku ikut melaksanakan haji bersama Rasulullah saw pada
pelaksanaan haji tersebut (haji wada’). Ketika kami sedang berjalan, Malaikat
Jibril turun untuk memberi wahyu kepada Rasulullah saw. Beliau kemudian
membungkukkan badan diatas kendaraannya. Untanya hampir-hampir tidak kuat
karena beratnya wahyu yang sedang turun, sehingga akhirnya duduk menderum. Aku mendekati
beliau kemudian aku selimuti tubuhnya dengan jubahku.”
Ketiga,
Arofah Tempat Doa Terbaik.
Sebaik-baik
doa yang cepet diqobul Allah swt adalah saat doa itu dipanjatkan di Arofah
sedang berwukuf pada 9 Dzulhijjah. Dari ‘Amr bin
Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw bersabda,
خَيْرُ
الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik
do’a adalah do’a pada hari Arafah.”
(HR. Tirmidzi).
Kita
yang sedang berwukuf ini memperoleh dua keutamaan agar doa-doa kita cepat
diijabah Allah swt. Keutamaan waktu mustajab hari arofah dan hari jumat serta
keutamaan tempat mustajab di padang Arofah. Hanya orang-orang yang datang
ketempat ini mendapatkan keistemawaan dua sekaligus.
Bahkan
mulianya hari Arofah bagi yang tidak sedang berwukuf bisa juga memanfaatkan
waktu mustajab ini untuk berdoa, sebgian ulama salaf memaknai hari Arofah hari
mulia dan hari mustajab untuk berdoa dan berdzikir berkumpul di masjid, hal ini
dilakukan Ibnu Abbas ra.
Para
salaf dahulu saling memperingatkan pada hari Arafah untuk sibuk dengan ibadah
dan memperbanyak do’a serta tidak banyak bergaul dengan manusia. ‘Atho’ bin Abi
Robbah mengatakan pada ‘Umar bin Al Warod,
“Jika engkau mampu mengasingkan diri di siang hari Arafah, maka
lakukanlah.” (Ahwalus Salaf fil Hajj, hal. 44).
Keempat,
Hari Pembebasan Siksa Api Neraka.
Setiap
orang pasti memiliki dosa dan setiap dosa yang dilakukannya pasti tertulis
rapih dan dipinta pertanggungjawabannya akan mendapatkan balasan siksa di hari
kiamat kelak, pada hari Arafah inilah adalah hari pengampunan dosa dan
pembebasan dari siksa neraka. Dari ‘Aisyah, ia berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda,
مَا
مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ
مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ
فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
“Di
antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari
Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada
para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim).
Sehingga
Allah pun begitu bangga dengan orang yang wukuf di Arafah. Dari ‘Abdullah bin
‘Amr bin Al ‘Ash, ia berkata bahwa Nabi saw bersabda,
إِنَّ
اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ
عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِى أَتَوْنِى شُعْثاً غُبْراً
“Sesungguhnya
Allah berbangga kepada para malaikat-Nya pada sore Arafah dengan orang-orang di
Arafah, dan berkata: “Lihatlah keadaan hambaku, mereka mendatangiku dalam
keadaan kusut dan berdebu” (HR. Ahmad).
Ya
Allah berikan hamba umur panjang, kesehatan, dan rezeki berlimpah agar hamba bisa datang ke Arofah untuk menyempurnakan rukun
islam hamba, agar hamba bisa berdoa di Arofah supaya semua doa-doa hamba bisa
segera diqobul Allah swt. Serta seluruh dosa-dosa hamba Engkau hapus dan Engkau
bebaskan hamba dari siksa api neraka dan Engkau tempatkan hamba dalam surgaMU. Amiiin
ya Allah.