Nasehat Pernikahan : KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK
walimah-nikah
KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Ujungharapan Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi Jawa Barat.
Thanks
to Allah yang setinggi-tingginya saya panjatkan karena nikmat dariNya hari ini
saya bisa menggoreskan tulisan ini untuk menghantarkan dihari yang sangat
bersejarah untuk kedua calon mempelai yang akan menyempurnakan separuh agamanya
dan mengikuti langkah dan sunah Rasulullah saw dengan menglangsungkan akad
nikah yaitu Ananda FAIZAH MAULIDIAH, S.Pd. Binti H.Syafa’at (alm) & Hj.
Choeroh dengan ARIQ ATQON, S.Pd Bin KH.H.Ahmad Masilla Hasbullah, Lc.,M.Mpd
& Hj. Mahmudah Noer,Lc pada hari Sabtu, 24 Sepetember 2022 di Masjid Jami’
Syaiful Ikhwan Jl. Syaiful lkhwan Rt.007/02 Jaticempaka, Pondok Gede Bekasi.
Doa
terbaik saya ucapkan untuk kedua mempelai sesuai tuntunan Rasulullah saw. Dari
Abu Hurairah ra, ia menyatakan bahwa jika Nabi saw ingin memberikan ucapan
selamat pada seseorang yang telah menikah, beliau mendoakan,
بَارَكَ
اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
“Semoga
Allah memberkahimu ketika bahagia dan ketika susah dan mengumpulkan kalian
berdua dalam kebaikan.” (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi).
Materi
Walimatul ‘Urs : “KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK”
Setiap
orang tua pasti mendambakan anak dan keturunannya menjadi sholeh dan sholeha
agar kelak bermanfaat untuk agama dan orang tuanya karena saat kita memiliki
putra putri sholeh pasti akan selalu mengirimi orang tuanya doa meskipun orang
tuanya sudah berada dialam kubur ia akan terus mendapatkan manfaat dari
anaknya. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ
إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ
صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika
seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara
(yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang
shalih.” (HR. Muslim).
Karenanya
untuk dapat mencetak anak yang sholeh jangan luput dari doa setiap saat, doa
para orang tua adalah doa yang tidak ditolak Allah swt, para Nabi saja tidak
luput terus berdoa agar diberi keturunan yang sholeh. Doa Nabi Ibrahim AS,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Ya
Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh”. (QS. Ash Shaffaat: 100).
Doa
Nabi Zakariya AS
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً
طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Ya
Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau Maha Mengdengar doa.”
(QS. Ali Imron: 38).
Doa
‘Ibadurrahman (hamba Allah yang beriman),
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Ya
Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami
sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang
bertakwa”. (QS. Al-Furqan: 74).
DIANTARA KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK adalah :
Pertama, Memberi Nama
yang Bbaik.
Dari Samurah bin Jundub bahwa Rasulullah
saw berkata,
كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ
عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
“Setiap
anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuhnya,
dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Dawud, An Nasai, Ibnu Majah dan Ahmad).
Kedua, Mendidik Anak
Dengan Baik.
Bekali
anak-anak pendidikan sejak dini terutama ilmu agama islam karena ilmu adalah
warisan terbaik, Rasulullah saw bersabda,
إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا
دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ
أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya
para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah
mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah
mengambil bagian yang banyak.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Dengan
ilmu mereka akan selamat di dunia dan akhirat karena kewajiban orang tua untuk
menyelamatkan anak-anak dari kesusahan dan kesulitan terutama selamat dari
siksa api neraka. Firman Allah swt.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا
أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim: 6).
Termasuk
makna ayat ini adalah perkataan Ali dalam Tafsir lbnu Katsir.
أَدِّبُوْهُمْ وَعَلِّمُوْهُمْ
“Ajarilah
adab dan agama pada mereka.”
Terutama
lagi wajib mengajarkan dan membekali mereka ibadah sholat sejak usia belia karena
sholat itu yang akan menyelamatkan dari keterpurukan. Dari Amr bin Syu’aib,
dari bapaknya dari kakeknya ra, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah saw
bersabda,
مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ
أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ
سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ
“Perintahkan
anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul
mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkanlah
tempat-tempat tidur mereka.”
(HR. Abu Daud).
Dari
‘Abdullah bin ‘Amr, Nabi saw bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً
وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ
يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
“Siapa
yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari
kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti,
dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun,
Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.”
(HR. Ahmad).
Ketiga, Mengajarkan
al-quran.
عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : اَدِّبُوْا اَوْلَادَكُمْ
عَلَى ثَلَاثِ خِصَالٍ : حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَحُبِّ اَهْلِ بَيْتِهِ وَ قِرَأَةُ
الْقُرْأَنِ فَإِنَّ حَمْلَةَ الْقُرْأَنُ فِيْ ظِلِّ اللهِ يَوْمَ لَا ظِلٌّ
ظِلَّهُ مَعَ اَنْبِيَائِهِ وَاَصْفِيَائِهِ
Dari
Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anak-anak kalian
dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta
membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-Qur’an
akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain
lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya” (H.R Ad-Dailami).
Keempat, Menafkahi
yang Halal.
Menafkahi
anak dan kelurga dari yang halal adalah merukan kewajiban agar terhindar dari
siksa ap neraka. Dan pahala menafkahi keluarga jauh lebih besar disbanding memerdekan
budak dan bersedekah terhadap orang miskin.terkadang sama orang lain murah,
dermawan dan tidak pelit sementara sama istri, sama anak dan keluarga pelit. Dari
Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,
دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ
وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى
مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى
أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ
“Satu
dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau
keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau
keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau
nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan
yang disebutkan tadi).” (HR. Muslim).
Kelima, Menikahkan dengan calon yang
baik.
Satu
lagi kewajiban orang tua untuk menikahkan dan memilihkan jodoh untuk anak yang
baik-baik jika sudah sampai waktu menikah maka segerakan dinikahi agar mereka
selamat dari yang diharamkan Allah swt, pasti dengan menikah akan Allah
kayakan. Firman Allah swt.
وَاَنْكِحُوا
الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ
يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ
عَلِيْمٌ
“Dan
nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga
orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan
perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka
dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui”. (QS. An-Nur : 32).