Khutbah Jumat : Siapkan 3 Bekal Terbaik Sebelum Ajal
khutbah-jumat
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya
Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat
(Edisi 86) Tema :
“Siapkan 3 Bekal Terbaik Sebelum Ajal”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni
Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi
dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda :
Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa
ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda
sangat membantu meringankan beban mereka.
WA :
+628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube,
Instagram & Facebook
Khutbah ini
disampaikan di Masjid JAMl’ Asysyakirin Thamrin City Jakarta. Jumat, 28 Oktober 2022 M/2 Rabiul Akhir 1444
H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Hari
ini kita masih bisa beraktifitas, belum tentu hari esok kita tidak berdaya,
hari ini kita masih bisa duduk di majlis ini, belum tentu hari esok kita tidak
kuasa, hari ini kita masih bisa bernafas, belum tentu hari esok sudah sekarat,
hari ini kita masih Berjaya, belum tentu esok bisa sengsara, hari ini kita
masih segar bugar, sehat afiat, belum tentu esok kita sakit dan hari kita masih
bisa sholat, bisa jadi esok kita disholatkan. Lakukanlah yang terbaik untuk
hidup kita dengan menyiapkan 3 Bekal
Terbaik Sebelum Ajal.
Pertama, Hidup
Hanya Sekali.
Hidup
kita di dunia ini hanya sebentar, sesaat, tidak ada yang abadi, tidak bisa berulang,
semuanya pasti akan kembali ke alam akhirat yang kekal. Pesan Rasulullah saw
bersabda,
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا،
قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِمَنْكِبَيَّ، فَقَالَ: كُنْ فِي الدُّنْيَا
كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا
أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ. وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ
حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ
Dari
Ibnu ‘Umar ra berkata: Rasulullah saw memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah
engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.”
Ibnu
‘Umar ra berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi
hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari.
Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari).
Dari
riwayat Ibnu ‘Abbas ra, Rasulullah saw pernah menasehati seseorang,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ
قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ
فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah
lima perkara sebelum lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang
masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu
sebelum datang matimu.” (HR.
Al-Hakim).
Jika
seorang muslim merasa hidupnya hanya sebentar, pasti tidak akan iri, dengki dan
hasud dengan orang lain, tidak akan berlomba-lomba mengejar dunia sehingga
harus menyakiti orang lain, pasti akan menyiapkan dengan amal terbaiknya saat
kembali pulang kampung ke akhirat. Al-Hasan Al-Bashri berkata,
المؤْمِنُ فِي الدُّنْيَا كَالغَرِيْبِ لاَ
يَجْزَع مِنْ ذُلِّهَا ، وَلاَ يُنَافِسُ فِي عِزِّهَا ، لَهُ شَأْنٌ ،
وَلِلنَّاسِ شَأْنٌ
“Seorang
mukmin di dunia seperti orang asing. Tidak pernah gelisah terhadap orang yang
mendapatkan dunia, tidak pernah saling berlomba dengan penggila dunia. Penggila
dunia memiliki urusan sendiri, orang asing yang ingin kembali ke kampung
akhirat punya urusan sendiri.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379).
Terus
berdoa, meminta kepada Allah swt supaya hidup yang sesaat ini berkualitas,
bermanfaat dan selalu dibimbing Allah swt agar husnul khotimah. ‘Atho’
As-Salimi berkata dalam doanya,
اللهمَّ ارْحَمْ فِي الدُّنْيَا غُرْبَتِي ،
وَارْحَمْ فِي القَبْرِ وَحْشَتِي ، وَارْحَمْ مَوْقِفِي غَداً بَيْنَ يَدَيْكَ
“Ya Allah, rahmatilah keasinganku di dunia, selamatkanlah dari kesedihan di kuburku, rahmatilah aku ketika aku berdiri di hadapan-Mu kelak.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379).
Kedua, Bawa Bekal
Terbaik.
Dunia
tempat berinvestasi, tempat mempersiapkan bekal yang banyak, tempat menanam
yang akan dibawa saat pulang kampung, الدُّنْيَا
مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ “Dunia adalah
ladang akhirat” dan bekal terbaik adalah bekal takwa. Allah berfirman,
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ
التَّقْوَى
“Berbekallah, dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.”
(QS. Al-Baqarah: 197)
يَا بَنِي آَدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ
لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآَتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ
“Hai
anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling
baik.” (QS. Al-A’raf: 26).
Umar bin ‘Abdul ‘Aziz rahimahullah
mendefinisikan makna takwa,
لَيْسَ تَقْوَى اللهِ بِصِيَامِ النَّهَارِ ،
وَلاَ بِقِيَامِ اللَّيْلِ ، وَالتَّخْلِيْطِ فِيْمَا بَيْنَ ذَلِكَ ، وَلَكِنْ
تَقْوَى اللهِ تَرْكُ مَا حَرَّمَ اللهُ ، وَأَدَاءُ مَا افْتَرَضَ اللهُ ،فَمَنْ
رُزِقَ بَعْدَ ذَلِكَ خَيْراً ، فَهُوَ خَيْرٌ إِلَى خَيْرٍ
“Takwa
bukanlah hanya dengan puasa di siang hari atau mendirikan shalat malam, atau
melakukan kedua-duanya. Namun takwa adalah meninggalkan yang Allah haramkan dan
menunaikan yang Allah wajibkan. Siapa yang setelah itu dianugerahkan kebaikan,
maka itu adalah kebaikan pada kebaikan.”
Saat
takwa menjadi pakaian terbaik kita, banyak ayat-ayat Allah menjanjikan
keutamaannya :
(A).
Takwa Menjdikan Manusia Paling Mulia.
Allah
saw berfiman,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ
مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ
أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”
(QS. Al Hujurat: 13).
Hadist
Rasulullah saw menyebutkan,
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَىُّ النَّاسِ أَكْرَمُ قَالَ «
أَكْرَمُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاهُمْ
Dari
Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw ditanya, “Siapakah orang
yang paling mulia?” “Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling
bertakwa di antara mereka”, jawab Rasul.” (HR. Bukhori).
(B).
Orang Takwa Selalu Ada Solusi.
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa
bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3).
Penghalang
terbesar rezeki itu adalah dosa dan maksiat yang sering dilakukan pada diri
seseorang,
إنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ
بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
“Seorang
hamba boleh jadi terhalang rizki untuknya karena dosa yang ia perbuat.”
Dan
salah satu untuk menghapus dosa dan membuka pintu rezeki adalah dengan selalu
banyak beristighfar, Nabi saw bersabda,
وعنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضِي اللَّه عنْهُما قَال:
قالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: منْ لَزِم الاسْتِغْفَار، جَعَلَ اللَّه لَهُ مِنْ كُلِّ
ضِيقٍ مخْرجًا، ومنْ كُلِّ هَمٍّ فَرجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
رواه أبو داود.
“Barang siapa yang memperbanyak beristighfar,
maka Allah pasti akan selalu memberikannya jalan keluar dari setiap kesempitan
dan kelapangan dari segala kegundahan serta Allah akan memberikan rizki
kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Dawud).
Kisah
dari Imam Hasan Al-Bashri ra yang menunjukkan keutamaan istighfar yang luar
biasa.
أَنَّ رَجُلًا شَكَى إِلَيْهِ الْجَدْب فَقَالَ
اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر الْفَقْر فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ
اللَّه ، وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر جَفَاف بُسْتَانه فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ،
وَشَكَى إِلَيْهِ آخَر عَدَم الْوَلَد فَقَالَ اِسْتَغْفِرْ اللَّه ، ثُمَّ تَلَا
عَلَيْهِمْ هَذِهِ الْآيَة
“Sesungguhnya
seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi,
tentang kemiskinan, tentang kekeringan dan tentang belum memiliki keturunan, lalu
Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”. Kemudian
beliau membaca ayat ini.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ
غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ
بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
“Maka
aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan
lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).
(C).
Orang Takwa Dimudahkan Segalanya.
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ
اَمْرِهٖ يُسْرًا
"Dan
barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya
dalam urusannya." (QS.
At-Talaq : 4).
(D).
Takwa Membawa Keberkahan.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا
وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al A’rof:
96).
Ketiga,
Sempurnakan Rukun lslam Sebelum Ajal.
Kebahagian
yang paling bahagia adalah saat kita kembali pulang kampung ke alam akhirat
yang abadi dengan sempurna telah menyelesaikan semua kewajiban rukun islam
kita. Pentingnya kesempurnaan :
Pertama,
Syahadat Setiap Hari.
Sering-sering
mengucapkan ‘لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ’
merupakan memperbarui iman seseorang. Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda,
“جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ “، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ
نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا؟ قَالَ: ” أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
“
“Perbarui
iman kalian.. “Ya Rasulullah, bagaimana cara kami memperbarui iman kami?” tanya
para sahabat. Beliau bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan ‘لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ’.”
(HR.Hakim).
Karena
kalimat ‘لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ’ merupakan harga surga.
Suatu saat Nabi saw mendengar muadzin mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha
illallah’. Lalu beliau mengatakan pada muadzin tadi,
«
خَرَجْتَ مِنَ النَّار »
”Engkau
terbebas dari neraka.” (HR. Muslim).
Pada
riwayat lain Nabi saw juga bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
”Barangsiapa
yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah ‘lailaha illallah’, maka
dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud).
Kedua,
Sholat Jangan Ditinggalkan.
Baik
buruk amaliah sesesorang diukur dengan ibadah sholatnya, jika baik maka akan
baik semua amaliah yang lain begitu juga sebaliknya.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْه،
قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (إنَّ أَوَّلَ مَا
يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ
صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ،
فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ عَزَّ وَجَلَّ :
اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ
مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا) رَوَاهُ
التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (حَدِيثٌ حَسَنٌ)
Abu
Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya amal yang
pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya.
Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika
shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari
shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku
memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat
wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi).
Shalat
juga merupakan cahaya, membuka dari gelapnya dunia dan akhirat. Dari Abu Malik
Al Asy’ari, Nabi saw bersabda,
وَالصَّلاَةُ نُورٌ
“Shalat
adalah cahaya.” (HR. Muslim). Dari
Burairah, Nabi saw juga bersabda,
بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِى الظُّلَمِ إِلَى
الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Berilah
kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap bahwasanya
kelak ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Dari
‘Abdullah bin ‘Amr, Nabi saw bersabda,
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوراً
وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ
يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مَعَ قَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَأُبَىِّ بْنِ خَلَفٍ
“Siapa
yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari
kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti,
dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun,
Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.”
(HR. Ahmad).
Ketiga,
Puasa Ramadhan.
Perintah
kewajiban berpuasa langsung dari Allah swt, jangan sampai ditinggalkan. Allah
swt berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan
pada orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Keutamaan
orang yang selalu berpuasa akan terhalang dari siksa neraka. Dari Jabir bin
‘Abdillah ra, Rasulullah saw bersabda,
إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا
الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ
”Puasa
adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari siksa neraka.” (HR. Ahmad).
Keempat,
Tunaikan Zakat.
Secara
Bahasa zakat adalah الطهارة والنماء والبركة (Suci, Bertambah dan Berkah) dan perintah
zakat tertulis dalam al-quran, Allah swt berfirman,
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآَتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا
مَعَ الرَّاكِعِينَ
“Dan
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang
ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43).
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ
وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ
سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Ambillah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS. At-Taubah:
103).
Sementara
orang yang tidak mau membayar zakat dan meyakini wajibnya, maka ia dihukumi
orang fasik dan akan mendapatkan siksa yang pedih di akhirat. Allah swt
berfirman,
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ
وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ
فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At Taubah: 34-35).
Kelima,
Berhaji.
Puncak
kesempurnaan seseorang adalah saat selesai melaksanakan semua rukun islam
dengan sempurna, seperti Rasulullah saw
tutup mata meninggalkan dunia fana ini saat beliau telah menyelesaikan rukun
islam kelima pergi haji pada tahun 10 hijriyah, tiga bulan sekembalinya dari
melaksanakan ibadah haji tepatnya 12 Raobiul Awal beliau menghembuskan nafas
terakhirnya di rumah beliau tepat dipangkuan Siti Aisyah yang sekarang itu
makam Nabi saw itupula rumah Nabi saw cuma berukuran 4 x 3.5 meter.
Nabi
sangat berpesan bagi umat muslim yang sudah berkecukupan harta, tidak sakit,
tidak ada keperluan yang mendesak dan pemerintah mengizikan untuk berhaji, maka
bersegeralah lakasanakan ibadah haji.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنِ الْفَضْلِ – أَوْ
أَحَدِهِمَا عَنِ الآخَرِ – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَنْ
أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْ فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ
الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ
“Abdullah
bin Abbas meriwayatkan dari Al Fadhl – atau sebaliknya-, bahwa Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa yang ingin pergi haji maka hendaklah ia bersegera,
karena sesungguhnya kadang datang penyakit, atau kadang hilang hewan tunggangan
atau terkadang ada keperluan lain (mendesak)”. (HR. Ibnu Majah).
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- تَعْجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ – يَعْنِى الْفَرِيضَةَ
– فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لاَ يَدْرِى مَا يَعْرِضُ لَهُ
“Abdullah
bin Abbas ra berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Bersegeralah menunaikan
haji yaitu yang wajib, karena sesungguhnya kalian tidak mengetahui apa yang
akan menghadang baginya”. (HR. Ahmad).
Bahkan
jika ia mampu berangkat haji dan mengetahui hukum kewajibannya dan ia tidak
pergi haji bisa jadi mati dihukumi Yahudi dan Nasrani.
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ عَنْ شَرِيكٍ
عَنْ لَيْثٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَابِطٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ لَمْ يَمْنَعْهُ
عَنْ الْحَجِّ حَاجَةٌ ظَاهِرَةٌ أَوْ سُلْطَانٌ جَائِرٌ أَوْ مَرَضٌ حَابِسٌ
فَمَاتَ وَلَمْ يَحُجَّ فَلْيَمُتْ إِنْ شَاءَ يَهُودِيًّا وَإِنْ شَاءَ
نَصْرَانِيًّا
Telah
mengabarkan kepada kami (Yazid bin Harun) dari (Syarik) dari (Laits) dari
(Abdurrahman bin Sabith) dari (Abu Umamah), ia berkata; Rasulullah saw
bersabda: "Barangsiapa tidak terhalang untuk melakukan haji oleh suatu
hajat yang jelas atau oleh penguasa yang lalim atau penyakit yang menahannya,
kemudian ia meninggal dan belum melakukan haji, bisa jadi ia meninggal dalam
keadaan sebagai Yahudi atau sebagai Nashrani." (HR. Said bin Manshur).
عَن أَبِي سَعِيدٍ , رَضِيَ الله عَنْهُ : أَنَّ
رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم ، قَالَ : إِنَّ الله , عَزَّ وَجَلَّ ,
يَقُولُ : إِنَّ عَبْدًا أَصْحَحْتُ لَهُ جِسْمَهُ ، وَأَوْسَعْتُ عَلَيْهِ فِي
الْمَعِيشَةِ تَمْضِي عَلَيْهِ خَمْسَةُ أَعْوَامٍ لاَ يَفِدُ إِلَيَّ لَمَحْرُومٌ.
“Abu
Sa’id AL Khudry ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: “Allah
berfirman: “Sesungguhnya seorang hamba telah Aku sehatkan badannya, Aku
luaskan rezekinya, tetapi berlalu dari lima tahun dan dia tidak menghandiri
undangan-Ku, maka sungguh dia orang yang benar-benar telarang (dari kebaikan)”.
(HR. Ibnu Hibban).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Semoga
kita bisa husnul khotimah saat menghadap Allah swt, bisa menyempurkan semua
perinth Allah dan RasulNya. Amiiin Ya Robb.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
✈️ Maskapai/Pesawat :
EMIRATES AIRLINES EK 357 Landing Jeddah. Take Off Madinah
Keberangkatan :
30 Januari – 8 Pebruari 2023
-------------------------------------
Hotel Mekkah : Grand Al-Masa/Staraf
Hotel Madinah : Rawda el-Aqeq/Staraf
Hotel Jeddah : Dyar Al-Hamra
Harga Rp 27.500.000
BIAYA Include :
1. Tiket Pesawat PP
2. Visa Umrah
3. Bus Full AC
4. Hotel Makkah/Madinah
5. Pembimbing Ustadz/Ustadzah
6. Muthawwif
7. Makan 3x Sehari Fullboard
8. Snack Perjalanan
9. Air Zamzam
10. Manasik 2 Kali
BIAYA Exclude :
1. Biaya Passport
2. Suntik Meningitis
3. Biaya Domestik (Ziarah Thoif) Rp.400.000
4. Biaya 1 Malam di Hotel Jeddah Rp.500.000
5. Kelebihan Bagasi
6. Keperluan Pribadi (Laundry, dll)
7. Biaya Transportasi Kreta Cepat Makkah Madinah.
8. Biaya Perlengkapan Rp.1.500.000
9. Biaya Jahit Seragam Pria/Wanita
Yuuuk SILAKAN SEGERA DAFTAR Hanya di Kantor Perwakilan Annabiy Wisata Zahidi Yayasan Wafizs Al-Amin Center Jl. Gudang Bin Ali no.73 Kelurahan Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi 17612 WA : +628161191890 atau Klik lengakapnya di nuranwaramin.com
Follow US : IG @adjienung, Facebook adjie nung, YouTube : Nur Anwar Amin.
Motto :
Nyaman, Dilayani & Pembimbing Profesional
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”