Khutbah Jumat : “PEDULI GEMPA CIANJUR”
khutbah-jumat
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya
Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat
(Edisi 90) Tema :
“PEDULI GEMPA CIANJUR”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas
Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi dan Ketua
Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda :
Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa
ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda
sangat membantu meringankan beban mereka.
WA :
+628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube,
Instagram & Facebook
Khutbah ini
disampaikan di Masjid JAMl’ Al-lkhlas Bintang Metropol Kota. Bekasi. Jumat, 25 Nopember 2022 M/01 Jumadil Awal 1444
H.
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Sejak
Senin 21 Nopember 2022 yang lalu saudara-saudara kita tertimpa musibah bencana
alam gempa bumi di daerah Cianjur Sukabumi dengan berkekuatan 5,6 skala magnitudo
yang menimbulkan banyak korban, ratusan warga yang hilang dan meninggal dunia,
ribuan korban luka-luka, ribuan unit rumah rusak total, puluhan warga masih
dalam pencarian, gedung sekolah, rumah ibadah, gedung pemerintah, rumah sakit
mengalami keruskan, kekurangan pasok makanan dan lain sebagainya.
Ketika
melihat saudara-saudara kita tertimpa musibah seperti ini Dari Ibnu ‘Umar, dari
bapaknya ‘Umar ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
مَنْ رَأَى صَاحِبَ بَلاَءٍ فَقَالَ الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِى عَافَانِى مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ
مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً إِلاَّ عُوفِىَ مِنْ ذَلِكَ الْبَلاَءِ كَائِنًا مَا
كَانَ مَا عَاشَ
"Siapa
saja yang melihat yang lain tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan, الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى عَافَانِى مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ
وَفَضَّلَنِى عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً Segala
puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari musibah yang menimpamu dan
benar-benar memuliakanku dari makhluk lainnya. Maka ia akan diselamatkan dari
musibah tersebut, musibah apa pun itu semasa ia hidup." (HR Tirmidzi).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Gempa,
musibah dan bencana lainnya adalah merupakan kehendak Allah swt sebagai tanda
kekuasaanNya agar jadi peringatan bagi hambaNya yang selalu melanggar
perintahNya, melakukan kemusyrikan dan maksiat. Allah swt berfirman,
وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلا تَخْوِيفًا
“Dan
tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS. Al-Israa: 59).
Allah
swt juga berfirman,
سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الآفَاقِ وَفِي
أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ
بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
“Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk
dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu
benar. Dan apakah Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu.”
(QS. Fushilat: 53).
Semua
nikmat yang kita dapatkan itu murni dari Allah swt, namun berbagai bencana yang
menimpa kita, itu murni disebabkan karena kesalahan dan dosa yang kita lakukan.
Allah swt juga berfirman,
مَا أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ
وَمَا أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ
“Nikmat
apapun yang kamu terima, maka itu dari Allah, dan bencana apa saja yang
menimpamu, maka itu karena (kesalahan) dirimu sendiri.” (QS. An-Nisaa: 79).
Dimana
Allah swt telah banyak menceritakan tentang umat-umat terdahulu,
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ
أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ
مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ
لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
“Maka
masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka
ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu krikil, dan di antara mereka ada
yang ditimpa suara keras yang mengguntur (halilintar), dan di antara mereka ada
yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami
tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi
merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Al-Ankabut: 40).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Agar
kita semua aman, terhindar dan selamat dari musibah dan bencana yang menimpa
kita. Tiga Hal yang Harus Kita Segerakan :
Pertama,
Segera Bertaubat.
Bertaubat
adalah cara jitu untuk terhindar dari azab dan musibah, Ibnu Qoyyim Al Jauziyah
berkata, “Di antara akibat dari berbuat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah).”
(Al Jawabul Kaafi, hal. 87).
Begitu
juga Ali bin Abi Tholib mengatakan,
مَا نُزِّلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَلاَ
رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
“Tidaklah
musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa
musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat.” (Al Jawabul Kaafi, hal. 87).
Maka
bersegerahlah bertaubat pasti akan datang ampunan dan pertolongan Allah.
وَأَنِ اسْتَغْفِرُواْ رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُواْ
إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُم مَّتَاعاً حَسَناً إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى
“dan
hendaklah kamu meminta ampun (istigfar) kepada Tuhanmu dan bertaubat
kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian),niscaya Dia akan memberi
kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah
ditentukan.” (QS. Hud: 3).
Kedua,
Kembalikan Hanya Kepada Allah swt.
Allahlah
maha penolong kita dan hanya kepdaNya kita minta pertolongan, cara untuk
mendatangkan pertolongan Allah dan mendatangkan keberkahan dan rasa aman dari
azab Allah yaitu dengan meningkatkan keimanan, ketakwaan dan menjalankan hukum-hukum
Allah swt dengan sebenar-benarnya. Renungkan firman Allah swt.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا
لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا
فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekiranya
penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96).
Allah
swt pun mengatakan tentang Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani),
وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ
وَالْإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لَأَكَلُوا مِنْ
فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ
“Dan
sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat, Injil dan
(Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Rabb-nya, niscaya mereka akan
mendapat makanan dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka.” (QS. Al-Maidah: 66).
Dalam
ayat lain Allah swt berfirman,
أَفَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ يَأْتِيَهُمْ
بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ, أَوَأَمِنَ أَهْلُ الْقُرَى أَنْ
يَأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ, أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ
فَلا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ
“Maka
apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami
kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk
negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di
waktu matahari sepenggahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah
mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang
merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raaf : 97-99).
Ketiga,
Banyak Berbagi dan Empati.
Menyayangi,
berbagi dan kepedulian terhadap sesama terutama kepada fakir miskin,
orang-orang lemah dan yang sedang tertimpa musibah sangat dianjurkan Nabi saw.
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ
ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
“Orang
yang menebar kasih sayang akan disayang oleh Allah Yang Maha Penyayang.
Sayangilah yang di muka bumi, kalian pasti akan disayangi oleh Allah yang
berada di atas langit” (HR.
At-Tirmidzi).
Riwayat
lain Nabi saw bersabda,
مَنْ لاَ يَرْحَمُ لاَ يُرْحَمُ
“Orang
yang tidak memiliki kasih sayang, pasti tidak akan disayang.” (HR. Bukhori).
Ingin
disayang Allah, kuncinya adalah sayangilah antar sesame, tebarlah kebaikan,
saling tolong menolong dalam kesulitan, maka akan datang pertolongn dan kasih saying
Allah, bahkan Allah pasti akan memudahkan semua kesulitan kita saat kita mampu
mempermudah kesulitan saudara kita yang dalam kesusahan. Rasulullah saw
bersabda,
مَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ
فِى حَاجَتِهِ
”Barangsiapa
menolong saudaranya, maka Allah akan selalu menolongnya”. (HR. Bukhori).
Riwayat
lain Rasulullah saw bersabda.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ
كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى
الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيهِ
”Barangsiapa
yang membebaskan satu kesusahan seorang mukmin dari kesusahan-kesusahan dunia,
maka Allah akan melepaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan
akhirat. Barangsiapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan, maka
Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutup aib
seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah
akan selalu menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Jadikan
pembelajaran yang sangat berarti musibah yang saat ini menimpa saudara kita di
Cianjur, bisa jadi hari ini mereka yang tertimpa, kita tidak tahu hari esok
siapa lagi yang akan terkena musibah. Terus kita dekatkan diri kepada Allah,
minta ampun dengan beristighfar dan selalu empati kepada yang kesusahan pasti
akan aman dan jauh dari azab Allah swt. Mari kita doakan agar semuanya selamat
dunia dan akhirta.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم