Khutbah Jumat (Edisi 92) Tema : “ISLAM AGAMA PARA NABI”
khutbah-jumat
Wafizs Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya
Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat
(Edisi 92) Tema :
“ISLAM AGAMA PARA NABI”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni
Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie Bekasi
dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda :
Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan Asrama Yatim & Dhuafa
ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs Al-Amin Center. Donasi Anda
sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube,
Instagram & Facebook
Khutbah ini
disampaikan di Masjid JAMl’ Arrohmah Kp.lrian Tl.Pucung Kota Bekasi. Jumat, 31 Deseember 2022 M/07 Jumadil Akhir
1444 H.
معَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Dipenghujung akhir tahun miladiyah, rame dibicarakan kembali budaya dan ajaran Yahudi, Nasrani dan Islam. Perlu diketahui bahwa agama setiap para Nabi itu satu yaitu agama islam begitu juga ajaran para nabi itu satu yaitu ajaran agama islam untuk mentauhidkan Allah swt dan islam hadir sebagai penyempurna, dimana saat Nasi saw wukuf di Arofah ketika melaksanakan haji wada’ turun ayat al-quran terakhir yang menyatakan kesempurnaan agama islam sekaligus Allah menyatakan hanya agama islam yang Allah ridhoi dan Allah terima. Firman Allah,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada
hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu” (QS. Al Ma’idah: 3).
Ibnu
Katsir berkata tentang ayat ini, “Inilah
nikmat Allah ‘azza wa jalla yang terbesar bagi umat ini di mana Allah
telah menyempurnakan agama mereka, sehingga
mereka pun tidak lagi membutuhkan agama lain selain agama ini, juga
tidak membutuhkan nabi lain selain nabi mereka Muhammad saw. Oleh karena itu,
Allah menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai penutup para nabi, dan mengutusnya
kepada kalangan jin dan manusia. Maka perkara yang halal adalah yang beliau saw
halalkan dan perkara yang haram adalah yang beliau saw haramkan.”
Sehingga
Allah tegaskan agama yang diridhoi hanyalah Islam, bukan agama lainnya.
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
“Agama
yang diterima di sisi Allah hanyalah Islam”
(QS. Ali Imran: 19).
Agama
Nashrani, Yahudi dan agama-agama lainnya seluruhnya adalah agama yang batil
yang tidak diridhoi oleh Allah. Allah swt sebutkan dalam Al-quran,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا
فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa
mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi” (QS. Ali Imran: 85).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Mari
kita perhatikan diantara ketegasan Allah swt yang menyatakan bahwa agama para
NabiNya adalah agama islam dan penganutnya adalah seorang muslim.
Pertama,
Nabi Isa adalah seorang muslim karena ajaran
Nabi Isa dan Nabi Muhammad itu satu, yaitu ajaran agama islam untuk mentauhidkan
Allah swt. Sabda Rasulullah saw.
أَنَا أَوْلَى النَّاسِ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ
فِى الأُولَى وَالآخِرَةِ. قَالُوا كَيْفَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ مِنْ عَلاَّتٍ
وَأُمَّهَاتُهُمْ شَتَّى وَدِينُهُمْ وَاحِدٌ فَلَيْسَ بَيْنَنَا نَبِىٌّ
“Aku
adalah orang yang paling dekat dan paling mencintai Isa bin Maryam di dunia
maupun di akhirat.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana bisa seperti itu wahai
Rasulullah?” Beliau menjawab, “Para nabi itu adalah saudara seayah walau ibu
mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu. Dan tidak ada di antara kita
(antara Nabi Muhammad dan Nabi Isa) seorang nabi.” (HR. Muslim).
Kedua,
Nabi Ya’qub : adalah putra Nabi Ishaq bin Nabi Ibrahim
sering disandingkan bahwa Ya’qub adalah Israel, padahal mereka sangat dipuji
Allah karena memiliki kekuatan dalam ketaatan beribadah dan memiliki kepandaian
dalam agama dan ilmu. Sebaliknya Allah sangat mencela dan melaknat orang-orang
Yahudi. Firman Allah swt
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي
إِسْرَائِيلَ عَلَى لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ذَلِكَ بِمَا
عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
“Telah
dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera
Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui
batas.” (QS. Al Maidah: 78).
Nabi
Ya’qub mewarisi agama kakenya Ibrahim bersama orang-orang beriman dan ajaran
Nabi Ibrahim bukan golongan Yahudi ataupun Nasrani. Allah swt berfirman.
إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيمَ لَلَّذِينَ
اتَّبَعُوهُ وَهَذَا النَّبِيُّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا وَاللَّهُ وَلِيُّ
الْمُؤْمِنِينَ
“Sesungguhnya
orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan
Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan
Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 68)
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا
نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Ibrahim
bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali
bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67).
Wasiat Nabi Ibrahim kepada para anak
cucunya. Allah berfirman
وَوَصَّى بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ
وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (132) أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ
يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا
نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آَبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ
إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (133)
“Dan
Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub.
(Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini
bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam“.
Adakah
kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada
anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan
menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu)
Rabb Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya”. (QS. Al Baqarah: 132-133).
Ketiga,
Nabi Nuh nama lengkapnya adalah Nuh bin Lamik
keturunan Syits bin Adam, Nabi Nuh adalah seorang Rasul pertama diutus untuk
kaumnya yang telah berbuat syirik. Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun waktu
yang sangat panjang untuk berdakwah namun pengikutnya hanya sedikit, kaumnya di
azab Allah dengan thufan (banjir bandang). Termasuk satu dari empat anak Nabi
Nuh yang mati tenggelam bersama orang-orang kafir bernama Yam, tiga lainnya
selamat ikut Nabi Nuh berlayar kapal besar bernama Sam, Ham dan Yafits. Wasiat Nabi
Nuh kepada tiga putranya sebelum meninggal dunia :
(1). Menjalankan kalimat “La ilaha illallah”
karena kalimat ini lebih berat timbangan daripada 7 lapis langit dan bumi.
(2).
Pujilah Allah dengan “Subhanallahi wa bi hamdihi”
(3).
Dilarang berbuat syirik.
(4).
Dilarang bertingkah sombong (al-kibr).
Sehingga
Allah swt berfirman
إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَذِهِ
الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ
الْمُسْلِمِينَ (٩١)وَأَنْ أَتْلُوَ الْقُرْآنَ فَمَنِ اهْتَدَى فَإِنَّمَا
يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ وَمَنْ ضَلَّ فَقُلْ إِنَّمَا أَنَا مِنَ الْمُنْذِرِينَ
(٩٢)
“Aku
hanya diperintahkan untuk menyembah Rabb negeri ini (Mekah) yang telah
menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku
diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang beragama Islam. Dan
supaya aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat
petunjuk, sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya,
dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah: “Sesungguhnya aku (ini) tidak lain
hanyalah salah seorang pemberi peringatan”.
(An Naml: 91-92).
Keempat,
Nabi lbrohim yang telah membawa
ajaran yang hanif (berada dijalan yang lurus, menjauh dari syirik dan menuju
kepada tuhid). Nabi lbrahim adalah idola terbaik. Allah swt berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي
إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya
telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia.” (QS.
Al-Mumtahanah: 4).
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ
إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Kemudian
Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif”
dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.” (QS. An Nahl: 123).
Menjadi
seorang muslim adalah untaian doa-doa
yang selalu Nabi Ibrahim panjatkan kepada Allah swt.
وَاِذۡ يَرۡفَعُ اِبۡرٰهٖمُ الۡقَوَاعِدَ مِنَ
الۡبَيۡتِ وَاِسۡمٰعِيۡلُؕ رَبَّنَا تَقَبَّلۡ مِنَّا ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ
السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ ١٢٧
“Dan
(ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya
berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah
Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui"
(QS. Albaqoroh : 127)
رَبَّنَا وَاجۡعَلۡنَا مُسۡلِمَيۡنِ لَـكَ وَ
مِنۡ ذُرِّيَّتِنَآ اُمَّةً مُّسۡلِمَةً لَّكَ وَاَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبۡ
عَلَيۡنَاۚ اِنَّكَ اَنۡتَ التَّوَّابُ الرَّحِيۡمُ ١٢٨
“Ya
Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu
kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami
cara-cara melakukan (ibadah) haji kami, dan terimalah tobat kami. Sungguh,
Engkaulah Yang Maha Penerima tobat, Maha Penyayang”. (QS. Albaqoroh : 128).
Kelima,
Nabi Yusuf saat harus memperjuangan nilai
kebenaran sehingga penjara baginya lebih baik dan rela harus mendekam di
gerugi, namun tetap berpasrah diri kepada Allah swt untuk meminta perlindungan.
Firman Allah swt
أَنْتَ وَلِيِّي فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
"(Ya
Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat,
wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang
yang saleh." (QS. Yusuf :
101).
Keenam,
Nabi Sulaiman seorang Nabi yang
kaya raya namun tetap beriman kepada Allah swt dan menjadikan dirinya sebagai
seorang muslim sejati, bersandar kepada Allah swt.
إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣٠) أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ
(٣١).
“Sesungguhnya
surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah
Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku
sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah
diri.” (QS. An-Naml: 30-31).
مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Tugas
kita sekarang ini adalah berpegang teguhlah dan ikutilah ajaran Nabi Muhammad
saw karena memilih mengikuti ajaran agama islam pasti selamat, pasti dicintai
Allah dan pasti akan mendapat ampunan Allah swt.
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ
فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ (31) قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَإِنْ تَوَلَّوْا
فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ
(32)
“Katakanlah:
“Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Katakanlah: “Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. (QS. Ali Imran: 31-32).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم