Khutbah Jumat (Edisi 134) Tema : “ 7 Sifat Kematian ”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 134) Tema :
“ 7
Sifat Kematian ”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ ATTAQWA Ujungharapan Bahagia, Babelan
Kab. Bekasi. Jumat, 05 Januari 2024 M/23 Jumadil Akhir 1445 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Hari ini kita sudah
berada di jumat pertama tahun 2024, bersyukur kepada Allah swt karena sampai
saat ini kita masih diberi kesempatan hidup dan melakukan aktifitas seperti
biasanya. Allah swt ciptakan waktu selalu berputar dan silih berganti, hari
demi hari berganti, bulan demi bulan berputar, tahun pun demi tahun silih
bergantian hanya datang sekali saja tidak bisa berulang, hari ini kita bisa
berjumpa esok tidak ada jaminan kita bisa bersua dan hari ini kita bisa
beribadah bersama esok belum tentu kita hidup, hari ini kita masih segar bugar,
bisa jadi esok kita sudah dijemput malaikat izroil, karena kematian setiap saat
selalu mengikuti langkah kita.
Kematian sangat dekat
dengan kita, kapan saja kematian itu akan datang menjemput kita, sehingga heran
jika ada orang yang berangan-angan panjang tentang kehidupan dunia ini,
ia merasa hidup masih lama, masih panjang, masih merasa sehat, masih merasa muda,
masih jauh dengan mati, padahal kematian itu selalu mencarinya, kita tidak
lepas dari inceran kematian. Jangan selalu merasa muda sehinga lupa kalau kita
pasti mati. Imam Syafi’ie berkata :
تَزَوَّدْ مِنَ
التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي# إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى
الْفَجْرِ
“Berbekallah ketakwaan
karena sesungguhnya engkau tidak tahu # Jika malam telah tiba apakah engkau
masih bisa hidup hingga pagi hari.”
وَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ
مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ # وَكَمْ مِنْ عَلِيْلٍ عَاشَ حِيْناً مِنَ الدَّهْرِ
“Betapa banyak orang
yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit # Dan betapa banyak orang
yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama.”
فَكَمْ مِنْ فَتًى
أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا # وَقَدْ نُسِجَتْ أَكْفَانُهُ وَهُوَ لاَ يَدْرِي
“Betapa banyak pemuda
yang tertawa di pagi dan petang hari # Padahal kafan mereka sedang ditenun
dalam keadaan mereka tidak sadar.”
Jadi, kita harus betul-betul
waspada dengan datangnya kematian, jangan merasa طول العمل (panjang
angan-angan) sehingga mengabaikan kematian dan itu tidak boleh terjadi pada
diri seorang muslim. Karena itu kenali 7 sifat kematian agar kita siap saat
dijemput :
Pertama, الْمَوْتُ
قَدَرٌ مَحْتُوْمٌ (Mati Itu Ketentuan yang Pasti).
Karena setiap jiwa
pasti akan merasakan kematian sesuai dengan firman Allah swt.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ
الْمَوْتِ
“Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
Ibnu Katsir
rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan ayat di atas adalah setiap orang
pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari
kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang
sudah punya ajal yang pasti.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 3: 163).
Kematian tidak bisa
dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang,
sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya. Umar bin Abdul Aziz berkata
: “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan
kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri
menghadapinya.” (Tafsir Al Qurthubi). Allah swt berfirman,
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ
الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ
الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Katakanlah : Sesungguhnya
kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan
menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (QS. Jumu’ah: 8).
Karena semua manusia tidak
ada yang kekal abadi, sampai para Nabi pun akan dijemput dengan kematian.
وَمَا جَعَلْنَا
لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ ٱلْخُلْدَ ۖ أَفَإِي۟ن مِّتَّ فَهُمُ ٱلْخَٰلِدُونَ
“Kami tidak menjadikan
hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu
mati, apakah mereka akan kekal?” (QS Al-Anbiya: 34).
Sehingga Ka'ab bin
Zuhair berkata dalam syairnya
كُلُّ ابن أُنْثَى وإن
طَالَتْ سَلاَمَتُه يَوْمًا عَلَى آلةٍ حَدْبَاءَ مَحْمُوْلُ
“Setiap manusia,
betapa pun panjang umurnya # Kelak di suatu hari, dirinya akan terusung
(dipanggul) di atas keranda”
Sepanjang apapun umur
seseorang pasti berujung pada
kematian juga. Dalam sebuah syair
arab dikatakan:
اللَيْلُ مَهْمَا طَالَ
لَا بُدَّ مِنْ طُلُوْعِ اْلفَجْرِ # وَاْلعُمُرُ مَهْمَا طَالَ لَابُدَّ مِنْ
دُخُوْلِ الْقَبْرِ
“Malam meskipun
panjang pasti ujungnya terbit fajar, umur meskipun panjang pasti ujungnya masuk
kubur”
Kedua, الْمَوْتُ يَأْتِيْ
بَغْتَةً (Mati itu Datang Mendadak).
Imam al-Bukhari
rahimahullah telah mengingatkan bahwa kematian itu datangnya mendadak melalui
sya’irnya, sambil menasihatkan untuk memperbanyak amalan ibadah. Beliau berkata
:
اِغْتَنِمْ فِيْ
الْفَرَاغِ فَضْلَ الرُكُوْعِ # فَعَسَى أَنْ يَكُوْنَ مَوْتُكَ بَغْتَةْ
كَمْ صَحِيْحٍ رَأَيْتَ
مِنْ غَيْرِ سُقْمٍ # ذَهَبَتْ نَفْسُهُ الصَّحِيْحَةُ فَلْتَةْ
“Manfaatkanlah di saat
longgar keutamaan ruku’ (beribadah, amal sholeh), kemungkinan kematianmu datang
tiba-tiba. Berapa banyak orang sehat yang engkau lihat tanpa sakit, jiwanya
yang sehat pergi dengan mendadak.”
Al-Hafizh Ibnu Hajar
rahimahullah berkata, “Termasuk perkara yang mengherankan, bahwa beliau (Imam
al-Bukhari rahimahullah) mengalaminya (kematian mendadak) atau yang
semacamnya”.
Karena itu, lakukan
amalan terbaik yang telah Allah swt perintahkan kepada kita sebelum ajal
menjemput dan sebelum kiamat datang secara tiba-tiba dan tanpa kesiapan untuk
menghadapinya.
وَاتَّبِعُوْٓا
اَحْسَنَ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكُمْ مِّنْ رَّبِّكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ
يَّأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ بَغْتَةً وَّاَنْتُمْ لَا تَشْعُرُوْنَ ۙ
“Dan ikutilah
sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu (Al-Qur'an) dari Tuhanmu sebelum
datang azab kepadamu secara mendadak, sedang kamu tidak menyadarinya,” (QS. Az-Zumar : 55).
Ketiga, الْمَوْتُ لَا
يُحَابِيْ أَحَدًا Mati Datang Tidak Pandang Bulu (Tidak Mesti Yang Tua
Lebih Dulu).
Mati itu memang hak
proregatif Allah swt, Allah yang mengaturnya, kapan dan dimana kita akan mati
tidak ada yang tahu karena mati tidak pandang bulu, tidak ada jaminan yang kaya
lebih lama hidupnya dari si miskin, bisa jadi yang sakit-sakitan lebih panjang
umurnya dari yang sehat, yang muda kadang lebih dahulu dari yang tua, penjabat
belum tentu juga umurnya lebih panjang dari karayawan biasa, itulah mati penuh
misteri tidak satupun yang tahu.
Karena itu, jadilah
kita orang yang cerdas yang selalu ingat dengan kematian, yang selalu
mempersiapkan kematian itu datang dengan selalu memanfaatkan sisa umur ini
untuk semakin mendekat dan taqorrub kepada Allah. Kita sibukkan sisa umur ini
dengan perkara-perkara yang halal dari pada sibuk mencari hal yang haram.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ
أَنَّهُ قَالَ : كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَاءَهُ
رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- ثُمَّ
قَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ : «
أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ». قَالَ فَأَىُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ :
أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا
أُولَئِكَ الأَكْيَاسُ
Dari Ibnu Umar, ia
berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah saw, lalu seorang Anshor mendatangi
beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang
paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin
manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang
paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri
untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah).
Keempat, لَا مَهْرَبَ مِنْهُ
اَوْ إِنَّهُ يُدْرِكُكَ اَيْنَمَا كُنْتَ (Mati Tidak bisa Dihindari
(sifatnya mengejar).
Saking tidak bisa
dihindari kematian itu, sampai-sampai mengumpat dimana saja pasti kematian akan
menemui kita.
أَيْنَمَا تَكُونُوا
يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ
“Di mana saja kamu
berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang
tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa’: 78).
Kelima, الْمَوْتُ لَا
يُسْتَقْدَمُ وَلَا يُسْتَأْخَرُ (Tida Bisa Dimajuka atau Diakhirnkan).
Miskipun ada orang
mati ingin bunuh diri kalau belum waktunya tidak akan mati, jadi tidak perlu
diminta tinggal menunggu saja pasti mati itu akan menemui kita. Allah swt
berfirman,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ
أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا
يَسْتَقْدِمُونَ
“Tiap-tiap umat
mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkan-nya barang sesaat-pun dan tidak dapat (pula) memajukan-nya,” (QS Al A’raf: 34).
وَلَنْ يُؤَخِّرَ
اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan Allah sekali-kali
tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu
kematiannya. Dan Allah Mahamengenal apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Munafiqun :
11).
Keenam, الْمَوْتُ
غَائِبٌ (tidak Ada Yang Tahu).
Inilah rahasia
kematian, kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita hari esok, tugas kita
selalu waspada akan kedatangan malaikat maut, jangan sampai lalai.
وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ
مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ
ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۢ
“Dan tiada seorangpun
yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman : 34).
Ketujuh, الْمَوْتُ لَيْسَ
نِهَايَةُ الْمَطَافِ (Kematian Bukan Akhir Kehidupan).
Kematian bukanlah
akhir segalanya justru kematian adalah awal untuk kita menjalani kehidupan yang
lebih kekal, bisa kekal dalam surga yang penuh dengan kenikmatan, bisa kekal
dalam neraka yang penuh dengan kesengsaraan. Oleh karena itu jangan pernah berfikir
saat kita mati akan bebas semua problematika kehidupan, makanya ada orang banyak
hutang, banyak yang bunuh diri karena beban hidup padahal semuanya akan diberi
ganjaranya sesuai amal yang dilakukan selama hidup dunia.
مَنْ عَمِلَ سَيِّئَةً
فَلَا يُجْزَى إِلَّا مِثْلَهَا وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى
وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ
حِسَابٍ
“Barangsiapa
mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidaklah dibalas melainkan sebanding
dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa yang mengerjakan amal yg sholih baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk Surga,
mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab.” (QS. Ghofir: 40).
Siapapun yang sudah
memasuki negeri akhirat akan tetap hidup selamanya dan tidak akan kembali ke
dunia. Jika ia bahagia di surga, maka ia bahagia selamanya. Namun jika ia
menjadi orang yang sengsara di neraka, maka ia akan sengsara selamanya.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Banyak orang yang
lalai dari kematian, ia merasa masih lama hidupnya padahal semua apa yang kita lakukan
ini tidak lepas dari catatanNya. Mudah-mudahan mengingatkan
kita lebih waspada menyiapkan diri bekal untuk akhirat. Imam Syafii mengatakan.
تَأَهَّبْ لِلَّذِي لابد مِنْهُ # فَإِنَّ الْمَوْتَ مِيقات الْعِبَادِ
“Persiapkanlah untuk menghadapi
sesuatu yang pasti terjadi karena sesungguhnya kematian adalah waktu yang telah
ditentukan untuk setiap hamba.”
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan
Dengan RAHMAT ALLAH. Alhamdulillah Wa SyukrulillahTELAH TERBIT BUKU BARUJudul : "Hamba Yang Beruntung Di Dunia & Akhirat"Oleh NUR ANWAR AMIN, LcFollow Us :Mr. Lukman +62 815-8428-2565IG : @adjienung @wafizscenterFacebook : adjie nungYouTube : Nur Anwar AminHarga : Rp. 125.000Alamat Kantor :Yayasan Wafizs Al-Amin CenterJl. Gudang Bin Ali No. 73Ujungharapan Rt. 05/06 Kel. Bahagia Kec. Babelan Kab. Bekasi Jawa Barat.