100 (alm) Praka Supriadi bin
kematian
100
(alm) Praka Supriadi bin
Pertama,
99 Sebab kematian,
Seseorang
mati itu banyak sebabnya, ada yang mati terkena wabah, reruntuhan, tenggelam,
kecelakaan, terbakar, terpeleset, sakit menahun tak kunjung sembuh dan banyak
sebab-sebab lainnya termasuk penyakit tua/pikun. Sabda Rasulullah saw
عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الشِّخِّيرِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُثِّلَ ابْنُ آدَمَ وَإِلَى جَنْبِهِ تِسْعَةٌ
وَتِسْعُونَ مَنِيَّةً إِنْ أَخْطَأَتْهُ الْمَنَايَا وَقَعَ فِي الْهَرَمِ
Dari
Mutharrif bin Abdillah bin asy-Syikhkhir, dari bapaknya, ia berkata: Rasulullah
saw bersabda, “Telah diciptakan di dekat anak Adam sembilan puluh sembilan
musibah (sebab kematian). Jika dia tidak terkena semua musibah itu, dia pasti
mengalami ketuaan”. (HR Tirmidzi).
Berbahagialah
saat mati dalam kondisi sakit kronis yang menahun tidak kunjung sembuh, sudah
berusaha berobat kesana kemari, pindah dari rumah sakit yang satu ke rumah
sakit lainnya, susah, sedih dan rasa sakit yang dirasakannya karena itu semua
akan menghapus dosa-dosa dan kesalahannya. Nabi saw bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ
يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ
كَمَا تَحُطُّ
“Setiap
muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan
kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya”. (HR.
Al-Bukhari dan Muslim).
Dan dalam riwayat lain beliau saw bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ
يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ، حَتَّى الْهَمُّ
يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ
“Tidaklah
seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu
melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.”
HR. Muslim).
Kedua,
Mati dibunuh.
Tukang
rampok atau tukang begal yang ingin merampas harta kita.
عَنْ
أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ جَءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ جَاءَ رَجُلٌ يُرِيدُ أَخْذَ مَالِى
قَالَ « فَلاَ تُعْطِهِ مَالَكَ ». قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَاتَلَنِى قَالَ «
قَاتِلْهُ ». قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلَنِى قَالَ « فَأَنْتَ شَهِيدٌ ». قَالَ
أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُهُ قَالَ « هُوَ فِى النَّارِ
»
Dari
Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah saw,
ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang
mendatangiku dan ingin merampas hartaku?”
Beliau
bersabda, “Jangan kau beri padanya.”
Ia
bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?”
Beliau
bersabda, “Bunuhlah dia.”
“Bagaimana
jika ia malah membunuhku?”, ia balik bertanya.
“Engkau
dicatat syahid”, jawab Nabi saw.
“Bagaimana
jika aku yang membunuhnya?”, ia bertanya kembali.
“Ia
yang di neraka”, jawab Nabi saw. (HR. Muslim no. 140).
Hadits
Mati Syahid
عَنْ
سَعِيدِ بْنِ زَيْدٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : « مَنْ قُتِلَ
دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ أَوْ دُونَ دَمِهِ
أَوْ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ »
Dari
Sa’id bin Zaid, dari Nabi saw, beliau bersabda, “Siapa yang dibunuh karena
membela hartanya maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya
maka ia syahid. Siapa yang dibunuh karena membela darahnya atau karena membela
agamanya, ia syahid.” (HR. Abu Daud dan An Nasa’i).
Maksud
syahid sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Ambari,
لِأَنَّ
اللَّه تَعَالَى وَمَلَائِكَته عَلَيْهِمْ السَّلَام يَشْهَدُونَ لَهُ
بِالْجَنَّةِ . فَمَعْنَى شَهِيد مَشْهُود لَهُ
“Karena
Allah Ta’ala dan malaikatnya ‘alaihimus salam menyaksikan orang tersebut dengan
surga. Makna syahid di sini adalah disaksikan untuknya.” (Syarh Shahih Muslim,
2: 142).
Imam
Nawawi menjelaskan bahwa syahid itu ada tiga macam:
Syahid
yang mati ketika berperang melawan kafir harbi (yang berhak untuk diperangi).
Orang ini dihukumi syahid di dunia dan mendapat pahala di akhirat. Syahid
seperti ini tidak dimandikan dan tidak dishalatkan.
Syahid
dalam hal pahala namun tidak disikapi dengan hukum syahid di dunia. Contoh
syahid jenis ini adalah mati karena melahirkan, mati karena wabah penyakit,
mati karena reruntuhan, dan mati karena membela hartanya dari rampasan, begitu
pula penyebutan syahid lainnya yang disebutkan dalam hadits shahih. Mereka
tetap dimandikan, dishalatkan, namun di akhirat mendapatkan pahala syahid.
Namun pahalanya tidak harus seperti syahid jenis pertama.
Orang
yang khianat dalam harta ghanimah (harta rampasan perang), dalam dalil pun
menafikan syahid pada dirinya ketika berperang melawan orang kafir. Namun
hukumnya di dunia tetap dihukumi sebagai syahid, yaitu tidak dimandikan dan
tidak dishalatkan. Sedangkan di akhirat, ia tidak mendapatkan pahala syahid
yang sempurna. Wallahu a’lam. (Syarh Shahih Muslim, 2: 142-143).
Ketiga,
Hidupnya Tidak Pelit
Halimah
idrus
(1).
Karenanya Penting bagi kita untuk memperbaiki wudhu, Orang kalau wudhunya
benar, sholatnya benar, orang kalau sholatnya benar, ibadahnya benar, orang kalau
ibadahnya benar hidupnya bener, orang kalau hidupnya benar, matinya benar,
orang kalau matinya benar di akhiratnya dia akan benar dikumpulkan manusia yang
paling benar yaitu baginda kita Nabi besar Muhammad saw
(2).
Kalau mau hidup enak itu jangan pelit-pelit, orang pelit itu jauh dari surga,
orng pelit jauh dari keluarga, orng pelit jauh dari tetangga, orang pelit jauh
dari semua orang, orang pelit itu udah ga ada enak-enaknya… kenapa orang bisa pelit
yaa
الشَّيْطَانُ
يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ
مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Syaitan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan
karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS.
Al-Baqarah : 268).
Jd
klo pelit tuh emang dr setan, setan ngebisikin, klo kamu kasih buat dia nnti
buat kamunya mana, klo kamu ngasih ama dia bnyakan nnti kamu ga bs beli
kerungan baru, yg warnanya biru.. itu yg suka dikerjan ama setan
Kita
ga mikirin apay g akan terjadi di kuburan krn hidup 10 th akan datang blm tentu
tp hidup dalam kuburan udah pasti, satu hari nani kamu akan masuk didlam kubur,
Keempat,
anak yatim kuat