Khutbah Jumat (Edisi 157 Tema : “Berdosa Tinggalkan 17 Ini”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 157 Tema :
“Berdosa
Tinggalkan 17 Ini”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ NURUL HIKMAH Pemda Kab.
Bekasi. Jumat, 30 Agustus 2024 M/26 Shofar 1446 H.
اْلحَمْدُ
للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ
الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو
اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ فصَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا
مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الزحام،
أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا المسلمون، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلحون يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Baru saja bangsa
Indonesia tercinta ini merayakan hari kemerdekaan 17 Agustus 2024, sudah 79
tahun lampau negara Indonesia merdeka dari penjajahan fisik, selama 350 tahun,
waktu yang sangat panjang rakyat Indonesia menderita, kita harus bangkit dari
keterpurukan dan penindasan ini, kita bisa buktikan ke dunia bahwa Indonesia
siap menjadi negara maju, siap bersaing, siap membangun dan siap bersinergi
dengan negara manapun.
Angka 17 boleh berlalu
dari pandangan kita, angka 17 boleh menjadi symbol kemerdekaan, kebebasan dan
kekuasaan. Angka 17 baru saja kita lewati bersama dengan penuh euforia dan
kegembiran tapi jangan pernah tinggalkan angka 17 yang Allah turunkan dari langit
yaitu 17 rakaat setiap hari lima waktu kita diwajibkan menghadapNya.
Kita harus banggga,
berbahagia dan bereuporia karena hadiah
yang paling terindah dimana Allah izinkan kita untuk menghadapNya minimal 17
rakaat, siapa kita, sampai Allah mengizinkan kita bolak balik untuk menghadap Allah
dalam sholat. Disaat kita bisa sholat karena kita dianggap mulia, danggap punya
nilai dimata Allah sehingga Allah izinkan diri kita bertemu untuk menghadap
kepadaNya.
Sebaliknya, jika ada
seseorang tidak mau sholat, bukan karena dia tidak mau sholat tapi karena dia
sudah jatuh dalam pandangan Allah, sudah terhina dan tidak ternilai dimata
Allah sehingga Allah tidak lagi mau mengizinkan kepada dia untuk menghadapNya.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Sholat itu ada 4
tinggkatan, agar kita dapat melihat sholat kita sudah ditingkat yang mana :
Pertama, Tingkat yang
paling bawah, Sholat Sebagai Beban.
Ada orang yang
sholatnya dikerjakan setiap hari namun masih merasa sebagai beban, malas kalau
disuruh sholat terutama sholat shubuh.
Golongan seperti ini adalah orang-orang munafiq. Allah swt berfirman,
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ
يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ
قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا
قَلِيْلًاۖ ١٤٢
“Sesungguhnya
orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan
mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila
berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di
hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa' : 142).
Bahkan orang yang
sulit bangun sholat shubuh dalam riwayat Ibnu Mas’ud telah dikencingi setan. “Di
hadapan Nabi saw disebutkan tentang seorang laki-laki yang tidur semalaman
sampai datang pagi. Rasulullah saw pun bersabda,
ذَاكَ رَجُلٌ بَالَ
الشَّيْطَانُ فِى أُذُنَيْهِ – أَوْ قَالَ – فِى أُذُنِهِ
“Laki-laki itu telah
dikencingi oleh setan pada kedua telinganya -dalam riwayat lain: di
telinganya-” (HR. Muttafaqun ‘alaih).
Kalau ada orang malas
sholat sehingga sebagian sholat dikerjakan diluar waktunya, yang seperti ini
Allah sebut dalam firmanNya celaka.
فَوَيْلٌ
لِّلْمُصَلِّيْنَۙ (٤) الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ (٥)
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ (٦) وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ (٧)
"Celakalah
orang-orang yang melaksanakan salat, (yaitu) yang lalai terhadap sholatnya,
yang berbuat riya dan enggan (memberi) bantuan." (QS. Al-Ma'un : 4-7).
Sesibuk apapun dirimu
jangan pernah tinggalkan sholat, sedang mengerjakan perkara penting apapun,
jangan pernah mengakhirkan sholat, jangan pernah mengeluarkan sholat dari waktunya.
Karena sholat itu urusanmu kepada Allah, tidak ada yang lebih penting daripada
itu, siapa yang mementingkan Allah dia bakal dipentingkan Allah, siapa yang
meremehkan sholatnya berarti dia telah meremehkan Allah, siapa yang meremehkan
Allah dia akan diremehkan oleh Allah.
Walaupun kaya raya,
hartanya melimpah, jabatannya tinggi kalau tidak sholat jangan pernah dijadikan
teman, jangan pernah dipilih jadi imam (pemimpin) karena Allah saja berani dia
tinggalkan apalagi bawahannya, siapa yang tidak berguna baginya terhadap
peringatan Allah maka tidak akan pernah berguna baginya peringatan dari
siapapun. orang yang tidak sholat dia telah
jatuh dimata Allah. Kita pun terus belajar untuk menjadi orang-orang yang terus
mendaki, terus menggapai rahmat Allah, terus belajar untuk menjadi orang yang
dipandang dengan rahmat Allah swt.
Kedua,
Tingkat Klas Ekonomi, Sholatnya sebagai Kewajiban.
Jika
ada orang yang mengaggap sholatnya sebagai kewajiban maka tidak pernah menambah
dengan sholat-sholat sunah, sholatnya pun dikerjakan sesingkat-singkatnya. Imam
Al-Ghazali berkata dalam kitab Bidayah al Hidayah “mengerjakan yang
fardhu ibarat orang dagang baru kembali modalnya saja, keuntungannya ada pada
amal yang sunah” semakin sering mengerjakan yang sunah maka semakin banyak
keuntungannya pula.
Padahal jika ingin
selamat, ingin sukses, ingin berhasil dan ingin keluar dari berbagai masalah besar yang menimpa,
jangan pernah tinggalkan sholat, jiak berani tinggalkan sholat berarti berani
meninggalkan Allah padahal Allah adalah maha pemberi dan maha penentu segala
hidup mati kita.
فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ
أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ
“Apabila shalatnya
baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya
rusak, dia akan menyesal dan merugi.” (HR. Abu Dawud,
Ahmad, Baihaqi dan Hakim).
فَإِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ
لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ.
“Apabila shalatnya
baik, maka seluruh amalnya pun ikut baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh
amalnya pun ikut buruk” (HR. Ath-Thabrani).
Jika sholatnya benar,
maka seluruh ibadahnya benar, jika seluruh ibadahnya benar maka hidupnya pasti
benar, jika hidupnya benar maka matinya pun benar, jika matinya benar maka
pasti akan bertemu dengan orang yang paling benar dalam sugraNya Allah swt yaitu
Rasulullah saw.
Ketiga,
Tingkat Klas Bisnis, Sholatnya sebagai Kebutuhan.
Sholat
kita adalah kebutuhan kita sama seperti makan, kita akan nambah dan nambah lagi
karena kita tau makan adalah kebutuhan kita. Saya butuh untuk sholat karena saya
butuh kepada Allah, saya perlu sholat karena saya perlu kepada Allah, saya
perlu sholat karena saya tau urusan saya sebesar apapun saya rasakan adalah
kecil dalam pandangan Allah, saya perlu sholat karena permasalahn dalam hidup saya
yang saya rasakan sebesar gunung, diatas pundak saya, diatas punggung saya,
dihadapan Allah tidak sampai setitik debu yang sangat mudah Allah angkatkan dari
kehiupan saya, maka kita jadikan sholat sebuat kebutuhan.
Saat
sedang sakit jangan tinggalkan sholat, karena kita lagi butuh kesehatan,
kesembuhan dari Allah karena Allahlah Maha Penyembuh segalanya. Hal ini seperti
dikatakan Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam dalam Al Qur’an :
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan
apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80).
Habib
Ali habsy berkata : “Sayyidina Ali kalau sedang sakit sembuhnya dengan sholat,
rasanya Allah letakkan rahasia kesembuhan ada pada terletaknya jidat kita pada
saat sujud.
Lagi
banyak hutang jangan tinggalkan sholat karena kita menghadap kepada Sang pemilik
segalan kekuasaan, pemilik dunia akhirat, pemilik semua uang diatas muka bumi
ini adalah Allah.
Semua
permasalahan-permasalahan hidup kita menjadi ringan saat kita meletakkan dahi
ditempat sujud, kita berbisik lirih kepada Allah karena suara rintihan doa kita
didengar yang punya arsy, didengar segenap malaikat-malaikat diatas langit,
sehingga Allah mengatakan kepada kita,
وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ
“dan
sujudlah serta mendekatkanlah (dirimu kepada Allah)”. (QS. Al Alaq : 19).
Maka
perbanyaklah doa dalam sujud, doa sangat mungkin diijabah Allah, apalagi
dipanjatkan sepertiga malam saat banyak manusia sedang terlelap tidurnya.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ : ( أَقْرَبُ مَا
يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ )
رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Keadaan seorang hamba paling
dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa
saat itu.” (HR. Muslim).
Rahmat
Allah turun disepertiga malam dan Allah memilih hambaNya yang akan dibangunkan
untuk menghadapNya
«
يَنْزِلُ اللهُ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا كُلَّ
لَيْلَةٍ حِينَ يَمْضِي ثُلُثُ اللَّيْلِ الْأَوَّلُ، فَيَقُولُ: أَنَا الْمَلِكُ
أَنَا الْمَلِكُ مَنْ ذَا الَّذِي يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ؟ مَنْ ذَا
الَّذِي يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ؟ مَنْ ذَا الَّذِي يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ
لَهُ؟ فَلَا يَزَالُ كَذَلِكَ حَتَّى يُضِيءَ الْفَجْرُ »
"Allah
turun kelangit dunia setiap malamnya ketika telah berlalu sepertiga malam yang
pertama, kemudian Dia berfirman; Saya adalah Raja, barang siapa yang berdo'a
kepadaku niscaya Aku akan mengabulkannya, barang siapa yang meminta kepadaku
niscaya Aku akan memberinya dan barang siapa yang meminta ampunan kepadaku
niscaya Aku akan mengampuninya, dan Dia masih saja berfirman seperti itu sampai
terbit fajar menyingsing."
(HR. Muslim).
Keempat,
Klas Ekskutif, Sholat sebagai Hoby (hiburan) dalam Hidupnya.
Inilah
sholat para Nabi, para Rasul, para sahabat, dan para tabi’in. Rasululla saw
bersabda:
جُعِلَتْ قُرُّةُ عَيْنِيْ فِى
الصَّلاَةِ
“Dijadikan
sesuatu yang paling menyenangkan hatiku ada pada saat mengerjakan shalat” (HR. An-Nasaa`i dan Ahmad).
Nabi
itu kesenangannya dan hobynya adalah sholat. Rasulullah saw bersabda
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ فَزَعَ إِلَى الصَّلَاةِ.
“Kebiasaan
Rasulullah ketika menghadapi kesukaran adalah segera melakukan sholat.” (HR. Abu Dawud, Ahmad)
Sehingga
para sahabat diantaranya Ali bin Abi Thalib ra mengatakan,
لَقَدْ رَأَيْتَنَا لَيْلَةَ بَدْرٍ
وَمَا فَيْنَا إِلَّا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يُصَلِّى
وَ يَدْعُ حَتَّى أَصْبَحَ.
“Pada
malam akan terjadi perang Badar, tidak seorangpun diantara kami melainkan ia
tidur, kecuali nabi saw, ia melakukan sholat dan berdo’a hingga pagi.” (Tafsir Ibnu Katsir)
Nabi
kalau mendengar kabar-kabar yang tidak enak segera menuju pada sholat, kalau sudah
ada kabar pasukannya terkalahkan di medan perang, Nabi melihat bilal, lalu Nabi
bertanya ‘sudah dekat wkatu sholat bilal? Bilal menjawab sebentar lagi ya Rasul,
Nabi berkata : ‘Santaikan diri saya Bilal, tolong hibur diri saya Bilal, segera
adzan dan kita akan sholat bersama-sama wahai Bilal.
Begitu
juga Umar bin al Khottob kalau mau sholat sunah beliau memanggil orang, beliau
sholat dalam masjid ada orang yang sedang membaca alquran beliau panggil, ‘kamu saya nanti bayar, kamu
duduk disebelah saya sambil membaca alquran, orang itu bertanya untuk apa tuan?,
untuk menegur saya, mengingatkan saya lagi sholat, kalau kamu liat saya sholat
berdirinya kelamaan ingetin saya untuk ruku, kalau kamu melihat ruku saya
kelamaan tidak bangun-bangun ingetin saya untuk bangun, kalau kamu melihat
sujud saya kelamaan ingetin saya untuk duduk karena saya kalau sedng berdiri baca
alquran lupa untuk ruku karena nikmatnya bacaan alquran. Karena beliau
menjadikan sholat sebagai hoby.
Dari
kalangan tabiin, Ali Zainal Abidin. Pernah sedang sholat sunah rumahnya
kebakaran, orang-orang pada teriak, beliau tidak melihat apa-apa, seraya
berkata : ”didepan saya ada api neraka yang lebih besar dan saya tidak melihat api
sekecil ini.
Mari
kita selalu berdoa dengan doa yang selalu dipanjatkan Nabi Ibrahim as
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ
وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ ٤٠
“Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan
salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
(QS. Ibrahim : 40).
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan