3 Pesan Penting Untuk Pengantin Baru “HAPPY WEDDING for Mr. M. LUKMAN & Mrs SHOFWA”
walimah-nikahHAPPY WEDDING for Mr. M. LUKMAN & Mrs SHOFWA
Ahad,
01 September 2024
3 Pesan Penting Untuk Pengantin Baru “LUKMAN & SHOFWA”
Ananda
LUKMAN & SHOFWA hari ini sudah siap berlayar menyebrangi lautan rumah
tangga yang saaangat panjang, sangat jauh, butuh bekal yang banyak, butuh kesabaran,
perjuangan dan keikhlasan yang terus menerus, maka carilah pasangan yang sabar,
selalu ingin belajar dan berubah kearah yang lebih baik secara bersama-sama dan
bawalah bekal terbaik dan bekal terbaik adalah bekal ketaqwaan.
وَتَزَوَّدُوْا فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ
التَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوْنِ يٰٓاُولِى الْاَلْبَابِ
“Berbekallah,
dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa, dan bertaqwalah kepada-Ku hai
orang-orang yang berakal”. (QS.
Al-Baqarah : 197).
Ubay
bin Ka’ab pernah bertanya kepada Umar bin al Khottob, “Wahai Umar pernahkan
engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri?’ Umar menjawab, “Tentu saja
pernah,” “Apa yang engkau lakukan saat itu wahai Umar?” lanjut Ubay bertanya. “Tentu
saja aku akan berhati-hati,” jawab Umar. Ubay lantas berkata, “Itulah hakikat
takwa”.
Perjalanan
dalam rumah tangga kadang akan berjumpa duri-duri, kerikil-kerikil yang tajam,
banyak suka dukanya, kunci biar hati-hati adalah takwa, janji Allah swt
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ
أَمْرِهِ يُسْرًا
“Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah jadikan baginya kemudahan dalam
urusannya”. (QS. At-Thalaq:
4).
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِب
“Barangsiapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah berikan baginya jalan keluar dan Allah
akan berikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak dia sangka-sangka”. (QS. At-Thalaq : 2-3).
Terimalah
istri sebagai karunia dari Allah swt, segala sifat kebaikan yang ada pada istri
kamu itu syukuri sebagai karunia dari Allah dan ingat setiap manusia tidak ada
yang sempurna, jika ditemui kekurangan pada istri mu jadikanlah itu ladang
ibadah kepada Allah swt karena tidak ada manusia yang sempurna, suami juga
bukan manusia yang sempurna, belajarlah kepada orang yang motong kayu besar
dengan gergaji, ia selalu berjalan seiring, akur dan saling bergantian untuk
mencapai tujuan besar dengan hasil yang sempurna. Manusia itu lebih satu kurang
satu, suami punya kekurangan disempurnakan dengan kelebihan istri. istri punya
kekurangan disempurnakan dengan kelebihan suami.
Nabi
saw mengajarkan setiap kali menyaksikan pengantin baru dengan mengucapkan doa. Dari
Abu Hurairah ra, ia menyatakan bahwa jika Nabi saw ingin memberikan ucapan
selamat pada seseorang yang telah menikah, beliau mendoakan,
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ
وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
“Semoga
Allah memberkahimu ketika bahagia dan ketika susah dan mengumpulkan kalian
berdua dalam kebaikan.” (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi).
Doa
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ diberkahi saat rumah tangga bahagia,
senang dan suka cita. وَبَارَكَ عَلَيْكَ
diberkahi saat rumah tangga, sedih, pahit dan duka. وَجَمَعَ
بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ keduanya Allah kumpulkan dalam selalu
melakukan kebaikan dan kesejahteraan.
Pesan
Pertama, Sering-sering baca doa Nabi Ibrahim as.
رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ
وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ ٤٠
“Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan
salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.”
(QS. Ibrahim : 40).
Ustdzah
Halimah Alaydrus waktu setelah akad nikah, beliau minta kepada suaminya, mohon
jangan sampai tidak ditunaikan. Suaminya bertanya, apa itu? Ustadzah Halimah
Alaydrus menjawab, “Saya minta engkau selalu menjadi imam sholat selama
berumahtangga, suaminya berucap, “Saya bukan ustadz’. Iya saya tau, jawab
istrinya, kamu ini sekarang ini menjadi imam saya.”
Karena
itu ananda Lukman & Shofwa sebisa mungkin diusahakan ketika sholat
berjamaah dengan suami & istri karena itu medan latihan, biar suami ini
benar-benar menjadi imam dan istri menjadi ma’mum, imam dalam sholat, imam
dalam rumah tangga, ma’mun yang baik pasti selalu mengikuti imam, jangan
sekali-sekali ma’mum berusaha untuk jadi imam, rukunya mendahului imam,
sujudnya mendahului imam maka sholat jadi berantakan, begitu juga dalam berumah
tangga selama imamnya benar, imamnya sholeh, imamnya berkahlak baik, selama
imamnya luru-lurus saja ikutin. Bahkan bukan hanya itu saja, besok seorang
istri harus tahu apa kesukaan suami, jika suami sukanya jengkol, sementara
istri tidak suka, karena khidmat kepada suami, maka masakin kesukaan suami,
jangan pernah berkata ah, jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang melukai
hati suami, karena itu, mengerjakan kesukaan suami dicatat ibadah dan berpahalah
dapat menyenangkan kesukaan suami.
Besok-besok
ananda Shofwa kalua pakai baju, pakailah pakaian yang suami paling suka,
bersolek, berdandan niatkan untuk suami, kalau kata suami saya tidak suka kamu
pakai baju itu, tinggalkan! Meskipun istri suka banget dengan baju itu dan itu
diawali dengan sholat berjamaah, makanya Nabi Ibrohim itu wasiat kepada anak
cucunya jangan tinggalkan sholat.
Pesan
Ustadzah Halimah Alaysrus “Jika sholatnya benar, maka seluruh ibadahnya benar,
jika seluruh ibadahnya benar maka hidupnya pasti benar, jika hidupnya benar
maka matinya pun benar, jika matinya benar maka pasti akan bertemu dengan orang
yang paling benar dalam sugraNya Allah swt yaitu Rasulullah saw.
Jika ingin selamat,
ingin rumah tangganya sukses, ingin berhasil dan ingin keluar dari berbagai masalah besar yang menimpa,
jangan pernah tinggalkan sholat, jika berani tinggalkan sholat berarti berani
meninggalkan Allah padahal Allah adalah maha pemberi dan maha penentu segala
hidup mati kita.
فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ
أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ
“Apabila shalatnya
baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya
rusak, dia akan menyesal dan merugi.” (HR. Abu Dawud,
Ahmad, Baihaqi dan Hakim).
Pesan
Kedua, Cari Ridho Suami.
Waktu
masih single Shofwa kalau mau keman-mana minta izin sama orang tua, mulai hari
ini minta izinnya kepada suami, lepas sudah kewajiban orang tua, hari ini
tanggungjawabnya jatuh ke pundak suami, apapun yang Shofwa kerjakan, jangan
pernah tidak minta izin suami, jangan sampai suami tidak tahu. Kalau mengerjakan
yang fardhu (wajib) dari Allah sholat lima waktu, puasa Ramadhan tidak perlu
minta izin sama suami karena perintah Allah diatas perintah suami, tapi kalau
mengerjakan perintah yang sunah-sunah maka perintah suami diatas perintah yang
sunah, mau puasa sunah, mau sholat malam, mau keluar rumah, mau kerumah orang
tua, mau kemana saja maka minta restu dan ridho suami karena ridho suami disitu
ada ridho Allah. Kalua istri mudah ingin masuk surga, ada 4 kuncinya, silahkan
masuk surga dari pintu mana saja yang ia mau. Pesan Rasulullah,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا
وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا اُدْخُلِي الْجَنَّةَ
مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
“Bila
seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadan,
menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak akan
dikatakan kepadanya, ‘Silakan engkau masuk ke surga dari pintu mana pun yang
engkau suka.” (HR. Ahmad).
Sholat
lima waktunya rapih, puasa ramadhannya bagus, taat pada suami, dalam rumah
tangga jangan sampai ada dua matahari, suaminya ingin ngalor, istrinya ingin
ngidul, jangan pernah istri ingin jadi imam karena itu menyalahi kodrat,
setinggi apapun jabatan istri tapi saat dirumah posisikan sebagai ma’mun, segala
sesuatu harus bermusyawarah, patuh pada suami itu adalah pintu surga dan
pelihara kehormatan suami istri, kehormatan isi rumah tangga, baik buruk rumah
tangga simpan rapih-rapih jangan diumbar kemana-mana, jangan pernah curhat di
media sosial, sedang berantem dengan suami istri lalu curhatnya ke media
sosial, status WA, IG, FB atau curhatnya kepada orang lain.
Menikah
karena Allah swt, menikah karena ikut sunah Rasul maka curhatlah hanya kepada
Allah swt, kalau curhatnya sama Allah disimpan rapih, dijaga, dipelihara tidak
ember bahkan sama Allah diberi jalan keluar yang terbaik.
Habib
Ali habsy berkata : “Sayyidina Ali kalau sedang sakit sembuhnya dengan sholat,
rasanya Allah letakkan rahasia kesembuhan ada pada terletaknya jidat kita pada
saat sujud.
Lagi
banyak hutang jangan tinggalkan sholat karena kita menghadap kepada Sang
pemilik segalan kekuasaan, pemilik dunia akhirat, pemilik semua uang diatas
muka bumi ini adalah Allah.
Semua
permasalahan-permasalahan hidup kita menjadi ringan saat kita meletakkan dahi
ditempat sujud, kita berbisik lirih kepada Allah karena suara rintihan doa kita
didengar yang punya arsy, didengar segenap malaikat-malaikat diatas langit,
sehingga Allah mengatakan kepada kita,
وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ
“dan
sujudlah serta mendekatkanlah (dirimu kepada Allah)”. (QS. Al Alaq : 19).
Maka
perbanyaklah doa dalam sujud, doa sangat mungkin diijabah Allah, apalagi
dipanjatkan sepertiga malam saat banyak manusia sedang terlelap tidurnya.
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ : ( أَقْرَبُ مَا
يَكُونُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ )
رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari
Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Keadaan seorang hamba paling
dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa
saat itu.” (HR. Muslim).
Nabi
itu kesenangannya dan hobynya adalah sholat. Rasulullah saw bersabda
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ فَزَعَ إِلَى الصَّلَاةِ.
“Kebiasaan
Rasulullah ketika menghadapi kesukaran adalah segera melakukan sholat.” (HR. Abu Dawud, Ahmad).
Pesan
Ketiga, Lihat kelebihan Suami Istri.
Kalau kelebihannya yang dilihat maka akan
datang rasa bersyukur kita kepada Allah, tapi sebaliknya jika selalu melihat
kekurangannya maka akan timbul rasa tidak bersyukur selalu kurang dan kurang.
Orang menikah itu kurang satu lebih satu, suami kurang disempurnakan istri,
istri kurang disempurnakan suami, jangan suami istri jadi api, yang satu
sukanya marah-marah, yang satunya lagi bukanya banting-banting, jika yang satu
jadi api maka yang satunya lagi jadi pasir untuk meredamnya, kalau belum padam
juga segera berwudhu, gelar sejadah lalu sholat minta tologlah dengan sholat.
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ
وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
“Jadikan
sabar dan shalat sebagai penolong kalian. Sungguh hal itu teramat berat kecuali
bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS. Al-Baqarah : 45).
Jadilah
istri yang selalu bikin suami senang, bahagia dan tersenyum karena pesan Nabi
saw
خَيْرُ النِّسَاءِ مَنْ تَسُرُّكَ إِذَا
أَبْصَرْتَ، وَتُطِيْعُكَ إِذَا أَمَرْتَ، وَتَحْفَظُ غَيْبَتَكَ فِيْ نَفْسِهَا
وَمَالِكَ
“Sebaik-baik
isteri adalah yang menyenangkan jika engkau melihatnya, taat jika engkau
menyuruhnya, serta menjaga dirinya dan hartamu di saat engkau pergi.” (HR. Thabrani).
Rasulullah
saw pernah berpesan kepada putrinya, Siti Fathimah ra untuk senantiasa senyum
dan menjaga air muka di hadapan suami karena senyum seorang istri terhadap
suami memiliki ganjaran besar dari Allah swt.
يا فاطمة أيما امرأة تبسمت في وجه زوجها إلا نظر
الله لها بعين الرحمة
“Wahai
Fatimah, Tiada seorang istri yang tersenyum di hadapan suaminya kecuali Allah
akan memandangnya dengan pandangan kasih (rahmat),” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Uqudul Lujain
fi Bayani Huquqiz Zaujain).
uanuanuan