Khutbah Jumat (Edisi 168) Tema : “CARA MENGGAPAI RAHMAT ALLAH SWT (Part.2).”
khutbah-jumatWafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 168) Tema :
“CARA
MENGGAPAI RAHMAT ALLAH SWT (Part.2).”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ AL-‘ARIF Pejuang Pratama Kota
Bekasi. Jumat, 06 Desember 2024 M/04 J. Akhir 1446 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Kedua, Banyak Sholawat Kepada Nabi
saw.
Salah satu faedah sering
bersholawat kepada Nabi saw adalah dimudahkan urusan hidupnya, banyak-banyak
bersholawat dengan rasa cinta walaupun hanya sekedar sholawat pasti Allah
berikan jawaban. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda,
مَنْ
صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat
kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR.
Muslim).
Kalau kita istighfar sendiri kepada
Allah dengan kita berwasilah menggunakan sholawat, kedua-duanya memang utama, namun
yang paling berpotensi diterima itu sholawat, kenapa? Karena kalau istighfar langsung
kepada Allah lalu Allah ampuni dosanya tapi Allah masih melihat ketulusan hati
kita karena banyak seseorang yang istighfarnya hanya dilisan tidak sampai ke
hatinya.
Contoh, selesai sholat sambil
istighfar sambil liat hp, update status sambil istighfar, sambil kirim wa cuma dilisan,
belum tentu diterima Allah tapi kalau bersholawat kepada Nabi saw atas dasar
cinta Allah kepada Nabi saw walaupun belum tulus sholawatnya hanya baru keluar
dari lisannya tapi karena kalimat itu keluar menggunakan Nabi dan dengan cinta Allah
kepada Nabi mendapatkan 10 kebaikan.
مَنْ
صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
“Barangsiapa yang bershalawat
kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR.
Muslim).
Nabi saw tidak menyebutkan
sholawatnya khusyu’ atau biasa-biasa saja yang penting keluar kalimat sholawat
maka dibalas oleh Allah 10 kebaikan. Dan diantara kebaikan yang Allah berikan
itu ada rahmat didalamnya.
اُولٰۤىِٕكَ
عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ
الْمُهْتَدُوْنَ ١٥٧
“Mereka itulah yang memperoleh
ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (QS. Al-Baqarah : 157).
Ada orang-orang yang hidupnya
dijamin oleh Allah swt mendapatkan sholawat dari Allah, karena makna sholawat dari
Allah adalah pujian yang melahirkan rahmat yang memudahkan urusan hidup. Firman
Allah swt.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ
وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥
“Kami pasti akan mengujimu
dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada
orang-orang sabar,” (QS. Al-Baqarah : 155).
اَلَّذِيْنَ
اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ
رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦
“(yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi
rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya
kepada-Nya kami akan kembali).” (QS. Al-Baqarah · Ayat 156).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Ada 4 posisi dalam sholat yang menjadikan doa kita terkabul dengan cepat : (1). Saat berdiri (2). Saat ruku (3). Saat sujud (4). Saat sebelum salam sampai akhir sholat. Doa sebelum salam, kalau bisa jangan sampai ditinggalkan meskipun sifatnya sunah tapi sangat dianjurkan, para ulama bahkan memberikan pesan kepada murid-muridnya, kerabat dan anaknya bahkan ada sebagian ulama yang sangat ketat ketika melihat dan mendengar ada seseorang yang tidak membaca itu diminta untuk mengulangi sholatnya, hal ini untuk menekankan pentingnya doa dibagian akhir sebelum salam.
وعن
أَبي هريرة رضي الله عنه : أنَّ رسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم، قَالَ : ( إِذَا
تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أرْبَعٍ، يقول : اللَّهُمَّ
إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ
فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ ).
رواه مسلم
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah
saw bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian bertasyahud, hendaklah
ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan, اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ
عَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ
المَسِيحِ الدَّجَّالِ (Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari
siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah
Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim).
Jika benar menunaikan sholat
dengan adabnya dari mulai akan sholat, sudah disiapkan lillah, cari pakaian yang
bagus, yang paling layak, bukan mewah, yang paling pantas untuk digunakan berniat
menghadap Allah swt dengan benar, berwudhu yang benar, lalu memulai sholat untuk
menghadap Allah swt dan merasakan dipanggil Allah, mungkin ini panggilan
terakhir.
الَّذِيْنَ
يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَࣖ ٤٦
“(yaitu) orang-orang yang
meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka
kembali.” (QS. Al-Baqarah : 46).
Kalau sholatnya seperti itu
mengharap ridho Allah swt dan punya sifat merasa diawasi Allah, seakan Allah
melihatnya.
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ فَقَالَ: مَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ:
الْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ
وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ. قَالَ: مَا الْإِسْلَامُ؟ قَالَ: الْإِسْلَامُ أَنْ
تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّيَ
الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ. قَالَ: مَا الْإِحْسَانُ؟ قَالَ:
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ
يَرَاكَ. رواه البخاري
Dari Abu Huraih ra, ia berkata
bahwa Rasulullah saw suatu hari keluar menuju khalayak, lalu datanglah
Jibril dan ia berkata, ”Apakah iman itu?” Rasulullah saw bersabda, ”Iman
adalah, Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, pertemuan dengan-Nya,
para rasul-Nya, dan engkau beriman dengan hari kebangkitan.” Jibril pun
berkata, ”Apakah Islam?” Rasulullah saw bersabda, ”Islam adalah, Engkau
menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat
yang diwajibkan dan melaksanakan puasa Ramadhan.” Jibril pun berkata,
”Apakah ihsan?” Rasulullah saw bersabda, ”Engkau beribadah kepada Allah seaakan
akan Engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Ia
melihatmu,” (HR. Bukhari).
Sholatnya hanya ingin dilihat Allah
bukan ingin dilihat makhluk, karena jika ingin dilihat makhluk itu adalah ria,
maka celakalah.
فَوَيْلٌ
لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ
يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ
“Maka kecelakaanlah bagi
orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
Orang-orang yang berbuat riya’ dan
enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS. Al Maa’uun: 4-7).
Jaga adab sholatnya, mau ada
orang yang lihat atau tidak ada yang lihat yang penting Allah ridho, sifat
ihsannya diprioritaskan, pakainnya bagus, thoharohnya bagus, menghadapnya
bagus, mengharap ridho Allah swt dalam keadaan berdiri minta apa saja Allah
mengabulkan sepanjang itu kebutuhan hidupnya, sebagaimana doa Nabi Zakaria as,
sambil berdiri dalam sholatnya sambil berdoa.
هُنَالِكَ
دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً
طَيِّبَةًۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ ٣٨
“Di sanalah Zakaria berdoa
kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan
yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS. Ali
'Imran : 38).
فَنَادَتْهُ
الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُوَ قَاۤىِٕمٌ يُّصَلِّيْ فِى الْمِحْرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ
يُبَشِّرُكَ بِيَحْيٰى مُصَدِّقًا ۢ بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَسَيِّدًا
وَّحَصُوْرًا وَّنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ ٣٩
“Lalu, Malaikat (Jibril)
memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, “Allah
menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya yang membenarkan
kalimat dari Allah, (menjadi) anutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan
seorang nabi di antara orang-orang saleh.” (QS. Ali 'Imran : 39).
Nabi Zakaria itu minta keturunan
padahal istrinya divonis tidak mungkin punya keturunan secara medis karena menopause
dan mandul, Nabi Zakaria mintanya saat berdiri dalam sholat.
Tips doa yang ingin punya
keturunan, bangun malam sholat dua rokaat, dirokaat pertama membaca suroh Ali
Imran ayat 38 dan rokaat kedua membaca ayat ke 39nya. Selesai sholat berdoanya
membaca suroh Maryam ayat 1-15, lanjut baca suroh Al-Anbiya ayat 89-90.
وَزَكَرِيَّآ
اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ
الْوٰرِثِيْنَۚ ٨٩
“(Ingatlah) Zakaria ketika dia
berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang
diri (tanpa keturunan), sedang Engkau adalah sebaik-baik waris.” (QS. Al-Anbiya'
: 89).
فَاسْتَجَبْنَا
لَهٗۖ وَوَهَبْنَا لَهٗ يَحْيٰى وَاَصْلَحْنَا لَهٗ زَوْجَهٗۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا
يُسٰرِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَّرَهَبًاۗ وَكَانُوْا
لَنَا خٰشِعِيْنَ ٩٠
“Maka, Kami mengabulkan
(doa)-nya, menganugerahkan Yahya kepadanya, dan menjadikan istrinya (dapat
mengandung). Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan
dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang
yang khusyuk kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya' : 90).
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Carilah terus rahmat Allah
karena dengan rahmatNyalah kita bisa meraih semua yang diinginkan karena surga
itu hanya pahala dari rahmat Allah swt, lakukan semua amal-amal sholeh dan
iringi semua amaliah kita dengan selalu berbuat ihsan yaitu Engkau
beribadah kepada Allah seaakan akan Engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak
melihat-Nya, sesungguhnya Ia melihatmu,”
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan