Khutbah Jumat (Edisi 169) Tema : “1 JANUARI 2025 TEPAT 1 RAJAB 1446”
khutbah-jumat
Wafizs
Al-Amin Center
“Berbagi Cahaya Diatas Cahaya”
Khutbah Jumat (Edisi 169) Tema :
“1
JANUARI 2025 TEPAT 1 RAJAB 1446”
Oleh : Nur Anwar Amin (adjie nung)
Alumni Universitas Al-Azhar Mesir, Alumni Pondok Pesantren Attaqwa KH.Noer Alie
Bekasi dan Ketua Yayasan Wafizs Al-Amin Center Bekasi. Mohon Kirim
Donasi Anda : Zakat, Infaq, sedekah & Wakaf untuk Pembangunan
Asrama Yatim & Dhuafa ke No. Rek.7117.8248.23 (BSI) a.n. Yayasan Wafizs
Al-Amin Center. Donasi Anda sangat membantu meringankan beban mereka.
WA : +628161191890
klik aja adjie nung di Link YouTube, Instagram & Facebook
Khutbah ini disampaikan di Masjid JAMl’ ATTAQWA Ponpes Attaqwa Putra
Ujungharapan Kab. Bekasi. Jumat, 01 Januari 2025 M/01 Rajab 1446 H.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Diawal
tahun 2025 kita semua masih dipertemuan Allah dalam kondisi sehat, panjang umur
dan tentunya yang terpenting dalam keberkahan dari Allah swt, terutama lagi
yang tambah kita bahagia adalah bisa dipertemukan dengan bulan haram yaitu
bulan rajab sebagai bulan yang sangat dihormati, bulan yang terpelihara dari
segala nila-nilai keburukan, bulan yang terjaga dari segala prilaku maksiat bahkan
untuk menjaga kemuliaan inipun sejahiliahnya umat dimasa lalu mereka tetap menghormati
bulan ini dengan mengadakan perdamaian diantara suku-suku yang bertikai, mereka
sepakat tidak berselisih dibulan ini, tidak berperang dan berusaha untuk
mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dapat melahirkan keharmonisan dalam konteks
kehidupan sosial.
Mumpung
masih di awal bulan rajab dan jangan sampai terlewatkan sia-sia, ada yang harus
kita amalkan dan ketahui keutamaan bulan rajab :
Pertama,
Rajab Bulan Musim Panen Kebaikan.
Ibnu
Rajab dalam kitab "لطائف المعارف"
berkata :
قال "ابن رجب" في "لطائف
المعارف" (121) : " شهر رجب مفتاح أشهر الخير والبركة . قال أبو بكر
الوراق البلخي : شَهْرُ رَجَبٍ شَهْرُ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ
سَقْيِ الزَّرْعِ ، وَشَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرُ حِصَادِ الزَّرْعِ
“Bulan
rajab adalah kunci bulan-bulan kebaikan dan keberkahan. Abu Bakar al-Warraq
al-Balkhi berkata, “Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, Sya'ban adalah
bulan untuk menyirami, sedangkan Ramadhan adalah bulan untuk memanen tanaman.”
Kalau
tidak ada yang ditanam di bulan rajab lalu apa yang mau disiram di bulan sya’ban,
jika tidak menanam dan tidak menyiram di dua bulan itu lalu apa yang bisa
dipenen dibulan Ramadhan, kalau dari bulan rajab kita sudah siap-siap, sudah banyak
melakuan kebaikan yang kita kerjakan, puasa sunahnya, dzikirnya pun kita perbanyak,
di bulan sya’ban banyak bersholawat, banyak mendeket kepada Nabi saw maka bulan
Ramadhan akan sangat terasa ringan dan nikmat ibadahnya,
Namun
sebaliknya jika dari bulan rajab seperti bulan-bulan biasa, tidak menambah
ibadahnya maka akan terasa berat menjalankan ibadah ramadhannya, meskipun
setan-setan sudah dibelenggu selama bulan Ramadhan masih tetap saja terasa
berat mengerjakan ibadahnya, karena disebabkan tidak menanam, tidak menyiran
sejak bulan rajab dan sya’ban.
Kedua,
Rajab Bulan Dilipatgandakan Ganjaran.
Ketika
telah masuk bulan mulia ini, Allah swt telah menegaskan pesan yang sangat kuat
kepada kita jangan sampai kita berbuat zholim. Firman Allah
فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Maka
janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu”. (QS.
At Taubah : 36).
Makna
ayat ini dijelaskan sahabat Nabi saw Ibnu ’Abbas, ”Allah mengkhususkan empat
bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan
maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang
dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207)
Dalam
Tafsir Al Jalalain juga disebutkan, “Janganlah menzhalimi diri kalian sendiri”,
yaitu janganlah berbuat maksiat pada bulan-bulan haram karena dosanya lebih
besar.
Pada
bulan Rajab, pahala amalan-amalan sholeh yang dikerjakan akan dilipatkan Allah swt.
Sebagaimana disampaikan oleh Imam al-Baghawi dalam kitab tafsirnya :
العَمَلُ الصَّالِحُ أَعْظَمُ أَجْرًا فِي
الْأَشْهُرِ الْحُرُمِ، وَالظُّلْمُ فِيْهِنَّ أَعْظَمُ مِنَ الظُّلْمِ فِيْمَا
سِوَاهُنَّ
“Amal
salih lebih agung (besar) pahalanya di dalam bulan-bulan haram (Zulqa'dah,
Zulhijjah, Muharram, dan Rajab). Sedangkan zalim pada bulan tersebut (juga)
lebih besar dari zalim di dalam bulan-bulan selainnya.” (Imam al-Baghawi, Ma'alimut Tanzil fi
Tafsiril Qur'an).
Untuk
itu para ulama berkata khusus bulan rajab untuk memperbanyak amal sholeh,
tingatkan ibadahnya, tambahkan amalan-amalan sunah, sedekah, infaq, mengeshare isi
hadits-hadits dan itu akan berpahala yang berlipat dibulan ini, begitu juga kita
mncoba untuk meninggalkan perbuatan yang dilarang, maka bulan rajab adalah yang
sangat spesial dan momentum terbaik untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan
terlarang, hoax, perselesihan hendaknya ditinggalka dan disudahi berubah
menjadi lebih baik dan ini hikmahnya adalah latihan awal sebelum kita memasuki
puncak peribadatan di bulan Ramadhan karena bulan rajab adalah pembukanya, sya’ban
adalah penguatnya dan Ramadhan adalah hakikat
perjuangan kita yang sudah disiapkan sejak bulan rajab dan berlatih didalamnya.
Ketiga,
Rajab Bulan Perbanyak Puasa.
Dibulan
haram ini boleh juga kita menggabungkan satu amalan yang dapat menghimpun
seluruh kemualian yaitu dengan cara memperbanyak ibadah puasa karena puasa memliki
hikmah dapat meningkatkan ketaqwaan, meningkatkan ibadah sekligus juga dapat
berlatih mencegah segala hal yang dilarang Allah dan RasulNya. Ada dalil yang
berisi anjuran berpuasa di bulan haram dan bulan Rajab adalah di antara bulan
haram. Dari Abu Umamah Al-Bahily, Nabi saw bersabda,
صُمْ أشهر الحُرُم
“Berpuasalah
pada bula-bulan haram.” (HR. Abu
Daud).
Terutama
yang banyak hutang puasa Ramadhan lalu, boleh diniatkan puasa qodho Ramadhan sehingga
memperoleh dua pahala sekaligus, pahala puasa qodho Ramadhan dan pahala puasa
bulan haram, mumpung bertemu bulan rajab agar pahalanya dapat rajab juga, sekurangnya
3 hari dalam sebulan, bisa puasa diawal, ditengah atau diakhir bulan rajab.
Terkait
dalil keutamaan bulan rajab memang banyak ditemukan beberapa hadits yang kualitasnya
lemah dan palsu, namun bukan berarti amalan-amalan yang bisa kita kerjakan itu
terlarang sepanjang terdapat hadits yang shohihnya dan ayat-ayat yang memang
mendorong kita untuk beramal. Karena itu pula bukan berarti terdapat hadits-hadits
yang bermasalah lalu malamnya kita tidak sholat, silahkan bangkit sholat tahajjud
karena bulan Rajab malam yang Istimewa dan pahalanya dilipatgandakan.
Bahkan
puasa Rajab itu bisa dilanjutkan dengan puasa bulan sya’ban, sehingga ada ulama
yang mengerjakan puasa berturut-turut tiga bulan dimulai dari bulan rajab, sya’ban
dan Ramadhan. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم
يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ
كُلَّهُ
“Nabi
saw tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Syaban.
Nabi saw biasa berpuasa pada bulan Syaban seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keempat,
Rajab Bulan Perbanyak Do’a dan Istighfar.
Perbanyak
membaca istighfar di bulan rajab ini karena itu bulan dimana Allah swt siap menurukan
ampunan yang luar biasa besarnya sampai-sampai Nabi saw sebut,
شهر رجب بالأصب، وفسروا معناه بأنه يصب في الخير ويكثر.
“Bulan
Rajab tempat Allah menuangkan ampunan yang sangat besar (seperti air bah).”
Maka
sayang kalau sampai dibiarkan bulan rajab berlalu dan kita tidak mendapatkan
sedikitpun pahala, setidaknya selesai sholat shubuh dan sholat maghrib langsung
angkat tangan tanpa dzikir yang lain-lainnya seraya membaca sebanyak 70 kali.
اللهم اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَي
"Tuhanku,
ampunilah aku, sayangilah aku, dan terimalah taubatku."
Perbanyak
juga membaca Sayyid al-Istighfar yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw.
عن شَدَّادِ بْنِ أَوسٍ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ،
قَالَ : سَيِّدُ اْلاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُوْلَ العَبْدُ : اللَّهُمَّ أَنْتَ
رَبِّي لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ
أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإنَّهُ
لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Diriwayatkan
dari Syaddad ibn Aus r.a. dari Nabi saw., beliau bersabda: “Sayyid al-Istighfar
adalah seorang hamba mengucapkan: “Ya Allah, Engkau adalah tuhanku. Tidak
ada Tuhan selain Engkau, yang telah menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, dan aku
atas tanggungan-Mu dan janji-Mu selama aku masih mampu. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat yang telah
Engkau berikan padaku, Aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku, Sesunguhnya
tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِناً بِهَا
فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِي فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ وَمَنْ
قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أنْ يُصْبِحَ فَهُوَ
مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ. رواه البخاري
“Barang
siapa yang membacanya siang hari dengan hati yang mantap, lalu dia meninggal
pada siang hari itu, maka dia termasuk ahli surga dan barang siapa yang membaca
pada malam hari dengan hati yang mantap, lalu dia meninggal pada malam itu,
maka dia termasuk ahli surga.”
(HR. Bukhori).
Sekaligus
juga menghidupkan malam-malamnya meskipun tidak semua malamnya, minimal 2 malam
sunah dihidupkan dengan menambahkan ibadah-ibadah yang tidak biasa dikerjakan
di malam-malam lainnya yaitu : (1). Malam pertama di bulan rajab dimana doa sangat
mustajab (2). Malam ke 27 rajab, malam yang Allah swt pilihkan untuk baginda Rasulullah
saw mendapatkan kemuliaan pada malam tersebut berupa malam isro mi’roj, dimalam
ini perbanyak doa, perbnyak ibadah, kalau bisa adakan sedekah, maka insya Allah
kita sebagai umatnya juga dimi’rojkan (dinaikkan) oleh Allah derajatnya, dinaikkan
dari lingkaran hawa nafsu yang mengajak kepada keburukan dan mampu menaikan menuju
hawa nafsu ketenangan.
Kelima,
Rajab Bulan Pembersih.
Habib
Zen bin Smit menyebutkan
رجب شهر التخلى وشعبان شهر التحلى
ورمضان شهر التجلى
“Rajab
bulan bersih-bersih dosa, sya’ban bulan berhias (hubungan dengan Nabi saw) dan
Ramadhan bulan bersanding dengan Allah.”
Jika
Ingin merasakan nikmatnya ibadah, mulailah dari bulan rajab ini sebagai gerbangnya,
masuklah yang benar, berhiaslah yang benar dan bersih-bersihlah yang benar agar
nanti pantas diterim disisi Allah swt.
Kalau
semua amalan-amalan kita diterima Allah swt selama bulan rajab ini, maka balasannya
dari Allah kita akan dapatkan yaitu terasa berat mengerjakan dosa, berat
berkata-kata kasar, kotor, bohong dan akan menjadi sebaliknya yaitu lebih mampu
menjaga diri, lebih santun dan lebih baik lagi sebagai pertanda bahwa dosa
telah diampuni Allah dan telah dimi’rojkan dari dosa menuju taat kepada Allah
swt.
مَعَاشِرَ
الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ الله
Mari
kita angkat kedua tangan kita dengan hati yang khusyu’ dan penuh keyakinan agar
Allah swt berkahi kita semua, Allah Rahmati kita dan Allah sampaikan agar
bertemu dengan bulan Ramadhan. Amiiin
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ
وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان
'Ya
Allah, berkahilah kami pada Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami pada
Ramadhan.''
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْم
uanuan